150 Pengurus Koperasi Mojokerto Kuasai Akuntansi Keuangan

Redaksi

Pemerintah Kabupaten Mojokerto berkomitmen untuk memperkuat koperasi sebagai pilar perekonomian daerah. Langkah nyata terlihat dari pelatihan akuntansi keuangan yang baru saja diselenggarakan.

Sebanyak 150 pengurus koperasi di Kabupaten Mojokerto mengikuti pelatihan intensif ini. Pelatihan bertujuan meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan koperasi agar lebih transparan dan akuntabel.

Penguatan Koperasi: Fondasi Ekonomi Kabupaten Mojokerto

Pelatihan ilmu akuntansi keuangan ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini berlangsung di aula gedung Dekopinda setempat.

Para narasumber ternama dihadirkan, antara lain Ratna Saktijaningdijah dari UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Jatim dan Yusuf Sofian, Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PT Naynau Jasa Utama Jatim.

Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa (Gus Barra), menekankan pentingnya pelatihan ini bagi peningkatan kapasitas koperasi. Koperasi yang kuat, transparan, dan profesional merupakan kunci kemajuan ekonomi daerah.

Menurut Gus Barra, pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan pencatatan keuangan, menumbuhkan kepercayaan anggota dan mitra, serta memudahkan pengambilan keputusan yang tepat.

Kopdes Merah Putih: Strategi Pemberdayaan Ekonomi Desa

Penguatan koperasi di Kabupaten Mojokerto selaras dengan misi Catur Abhipraya Mubarok ketiga. Misi ini berfokus pada pembangunan kemandirian ekonomi di semua tingkatan, termasuk koperasi, usaha mikro, dan BUMDesa.

Salah satu strategi kunci adalah pengembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Pemkab Mojokerto mengalokasikan anggaran untuk mendukung pembentukan Kopdes Merah Putih, mulai dari biaya notaris hingga operasional.

Gus Barra berharap pelatihan ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah nyata dalam memperkuat koperasi dan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten Mojokerto. Ia mendorong agar pelatihan ini memberikan dampak signifikan bagi peningkatan ekonomi daerah.

Implementasi Program dan Tantangan ke Depan

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto, Abdulloh Muhtar, melaporkan bahwa 60 desa telah menggelar musyawarah untuk membentuk Kopdes Merah Putih.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua desa membentuk koperasi baru. Beberapa desa masih dalam tahap pengembangan dan revitalisasi koperasi yang sudah ada.

Sekitar 70% koperasi simpan pinjam (kopwan) aktif di Kabupaten Mojokerto yang terbentuk pada tahun 2009-2010 akan dikembangkan menjadi Kopdes Merah Putih. Ini menunjukkan upaya memanfaatkan aset yang sudah ada untuk optimalisasi program.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah mengalokasikan anggaran untuk membantu proses pembentukan Kopdes Merah Putih, termasuk biaya notaris dan operasional lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program pemberdayaan ekonomi desa.

Keberhasilan program ini bergantung pada sinergi antara pemerintah, pengurus koperasi, dan masyarakat. Komitmen dan kerja keras semua pihak sangat penting untuk memastikan program ini berjalan efektif dan berdampak positif bagi perekonomian Kabupaten Mojokerto.

Dengan pelatihan akuntansi dan dukungan penuh pemerintah, diharapkan koperasi di Kabupaten Mojokerto dapat berkembang pesat dan berkontribusi signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Also Read

Tags

Topreneur