Jakarta, Topreneur – Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA, meyakini bahwa Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak akan berakhir dengan kotak kosong. Petahana, Andi Sudirman Sulaiman, dipastikan akan menghadapi lawan dalam kontestasi lima tahunan tersebut.
Anas menjelaskan bahwa Sulsel memiliki banyak figur potensial yang bisa maju sebagai calon pemimpin. Hal ini karena Sulsel merupakan lumbung tokoh politik nasional. Namun, figur-figur ini membutuhkan biaya politik yang besar untuk dapat bersaing.
"Sulsel merupakan lumbung tokoh nasional yang banyak berkiprah di pentas politik nasional. Ini menunjukkan Sulsel punya banyak alternatif yang bisa diusung dalam pilkada, sehingga wacana kotak kosong tidak realistis," tegas Anas.
Sejumlah nama telah muncul sebagai calon potensial, termasuk Muhammad Fadil Imran, Nurdin Halid, Andi Iwan Darmawan Aras, Indah Putri Indriani, Andi Sudirman Sulaiman, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, Ilham Arief Sirajuddin, Taufan Pawe, Mohammad Ramdhan Pomanto, Amir Uskara, Rusdi Masse Mappasessu, dan yang terbaru, Komjend Purn Syafruddin Kambo.
Saat ini, hanya Andi Sudirman Sulaiman yang telah mendapatkan tiket maju Pilgub Sulsel dengan dukungan dari Partai Gerindra, PKS, dan Nasdem.
FIXPOLL Indonesia menilai bahwa Sulsel merupakan salah satu daerah episentrum politik di luar Jawa. Situasi ini membuat elit politik nasional dan institusi partai politik memiliki kepentingan untuk mendorong jagoannya masing-masing bertarung dalam Pilgub Sulsel.
Partai politik juga membutuhkan patron figur lokal sebagai magnet elektoral pada momentum pemilu mendatang.
