Jakarta, Topreneur – Bursa Efek Indonesia (BEI) menorehkan sejumlah pencapaian sekaligus rekor di usianya yang ke-47 tahun. Sejak diaktifkannya pasar modal Indonesia, BEI terus menunjukkan kinerja yang positif dan mencatatkan sejumlah rekor baru.
Hingga 9 Agustus 2024, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bursa mencapai Rp11,8 triliun. Hal ini sejalan dengan volume transaksi harian di angka 17,9 miliar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,1 juta kali transaksi.
Dua rekor baru yang tercipta pada tahun ini antara lain nilai kapitalisasi pasar yang mencapai Rp12.477 triliun pada 12 Juli 2024. Rekor lainnya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menyentuh all-time high (ATH) pada 14 Maret 2024 mencapai 7.433,315.
“Pencapaian ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia semakin kuat dan menarik bagi investor,” ujar BEI dalam keterangan resminya, Senin (12/8).
Sejumlah inisiatif strategis BEI telah berhasil diimplementasikan, seperti Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) Improved Trading Mechanism pada 19 Februari 2024 dan Papan Pemantauan Khusus Full Periodic Call Auction diimplementasikan pada 25 Maret 2024. BEI juga melakukan Post Implementation Review Papan Pemantauan Khusus pada 21 Juni 2024.
BEI juga telah meluncurkan indeks IDX Cyclical Economy 30 pada 13 Juli 2024. Indeks ini ditujukan untuk menambah variasi produk derivatif di pasar modal. Dalam seremoni pembukaan perdagangan sesi kedua hari ini, BEI juga melakukan soft launching produk Single Stock Futures (SSF). Produk SSF dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melindungi nilai portofolio dan mendapatkan keuntungan pada saat harga saham sedang naik maupun turun.
Dari sisi pencatatan efek, sampai dengan 9 Agustus 2024, BEI telah berhasil menorehkan 34 saham baru, 97 emisi obligasi, dan 1 Exchange-Traded Fund (ETF) baru.
“Kami berharap dengan pencapaian ini, pasar modal Indonesia akan semakin berkembang dan menjadi salah satu pilar utama perekonomian nasional,” tutup BEI.
