Jakarta, Topreneur – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, diprediksi akan segera menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, terutama bagi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman (ASS) dan Fatmawati Rusdi (Fatma).
Pasalnya, Golkar sebelumnya telah mendeklarasikan dukungannya kepada ASS-Fatma dalam Pilgub Sulsel 2024. Namun, pergantian kepemimpinan di Golkar memunculkan spekulasi mengenai potensi perubahan arah dukungan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Prof. Sukri Tamma, pakar politik dari Universitas Hasanuddin, mengakui bahwa potensi perubahan dukungan memang ada. "Kemungkinan berubah pasti ada, tapi sejauh ini belum ada tanda-tanda konkret Golkar akan memilih kandidat lain," ujar Sukri.
Menurutnya, keputusan final mengenai dukungan Golkar akan bergantung pada sejalan tidaknya usulan ASS-Fatma dengan kepentingan partai. "Kalau usulannya sejalan dengan kepentingan-kepentingan partai bisa jadi akan diakomodasi. Kalau tidak sejalan saya kira posisinya tetap akan sama (Golkar tetap mengusung ASS-Fatma)," tambah Sukri.
Juru Bicara ASS-Fatma, Muhammad Ramli Rahim, menyatakan bahwa pasangan tersebut tidak khawatir jika Golkar mengalihkan dukungannya. Ramli menegaskan bahwa ASS-Fatma telah mengantongi dukungan dari tujuh partai politik, dengan total 56 kursi, yang lebih dari cukup untuk maju dalam Pilgub Sulsel 2024, bahkan tanpa Golkar.
"Kami sudah memiliki dukungan yang kuat dari berbagai partai politik. Kami optimistis dapat memenangkan Pilgub Sulsel 2024," tegas Ramli.
Pergantian kepemimpinan di Golkar tentu akan berdampak pada peta politik Pilgub Sulsel 2024. Apakah Bahlil akan mempertahankan dukungan Golkar kepada ASS-Fatma atau memilih untuk mendukung kandidat lain, masih menjadi tanda tanya.
