Jakarta, Topreneur – Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik pedas, kali ini menyoroti pidato Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, di Munas Partai Golkar. Rocky menilai Bahlil telah menunjukkan dirinya sebagai "petugas" Presiden Jokowi dengan menjuluki Jokowi sebagai "Raja Jawa".
"Bahlil menjuluki Jokowi sebagai Raja Jawa? Itu jelas bentuk penjilatan," tegas Rocky. "Kalau Jokowi bukan disebut raja, berarti bagi Bahlil, jilatannya kurang cukup."
Menurut Rocky, pernyataan Bahlil ini semakin memperkuat dugaan bahwa Bahlil ditugaskan Jokowi untuk menguasai Partai Golkar. "Bahlil bukan pribadi, tapi Ketua Umum Golkar yang memperlihatkan dirinya sebagai petugas Jokowi," ungkapnya.
"Bahlil merendahkan dirinya sendiri dengan menerima posisi ini. Dia didesain untuk memimpin Golkar berdasarkan perintah sang ‘Raja Jawa’," tambah Dosen UI tersebut.
Rocky juga menyoroti julukan "Raja Jawa" yang menurutnya akan melekat pada Jokowi di benak masyarakat Indonesia. "Julukan ‘Raja Jawa’ yang bengis akan menjadi sensasi baru yang diingat rakyat," katanya.
"Selama 10 tahun kepemimpinannya, Jokowi bukan presiden, tapi raja," tegas Rocky. "Bukan raja yang baik, tapi raja yang bengis, seperti yang digambarkan Bahlil sendiri."
Pernyataan Rocky ini tentu akan memicu perdebatan di tengah masyarakat. Apakah Bahlil memang hanya "petugas" Jokowi? Apakah julukan "Raja Jawa" akan menempel pada Jokowi? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
