Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, secara tegas menyatakan dukungan partainya kepada pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Namun, pernyataan Paloh ini cukup mengejutkan.
Dalam Kongres III Partai NasDem di JCC Jakarta, Minggu malam, Paloh menyatakan bahwa NasDem tidak akan meminta jatah menteri kepada pemerintahan Prabowo-Gibran. "Partai ini berupaya untuk mempertahankan martabat dan integritas dirinya, bukan sebagai partai yang memberatkan pemerintah yang didukungnya," tegas Paloh.
Paloh menekankan bahwa NasDem ingin menjadi "peringan beban" bagi pemerintahan baru. "Bukan permasalahan kursi jabatan menteri yang diharapkan partai ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Paloh menyatakan bahwa NasDem akan menghargai pemerintahan Prabowo-Gibran jika mereka mempertimbangkan gagasan dan ide partai. "Ketika ide, pemikiran kami didengar, dan apalagi jika itu mampu kita jalankan, itu yang diperjuangkan Partai NasDem," ujar Paloh.
Dalam kesempatan yang sama, Paloh juga menegaskan bahwa NasDem akan terus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin hingga akhir masa kerjanya pada 20 Oktober 2024.
"Pada akhir masa bakti jabatannya, Presiden Jokowi akan tetap menjadi sahabat NasDem. Kami mengharapkan agar baktinya tetap berlanjut untuk kepentingan bangsa dan negara ini," kata Paloh kepada Presiden Jokowi yang hadir dalam acara kongres tersebut.
