Makassar – Suasana politik di Sulawesi Selatan (Sulsel) memanas menjelang Pilkada 2024. Sulsel masuk dalam daftar 5 besar daerah dengan potensi kerawanan tinggi dalam pelaksanaan Pilkada. Hal ini terungkap dari hasil Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak 2024 yang dirilis oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) pada 26 Agustus 2024.
Berdasarkan pemetaan tersebut, tahapan pencalonan, kampanye, pemungutan suara, dan perhitungan suara di Sulsel dinilai berpotensi memicu kerawanan. Bawaslu menyatakan bahwa kondisi sosial politik di tingkat nasional dan daerah menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap kerawanan tersebut.
"Tahapan pungut hitung menjadi tahapan yang paling rawan di Sulsel, disusul dengan tahapan kampanye dan pencalonan," ungkap sumber di Bawaslu.
Bawaslu telah melakukan kajian dan riset terhadap Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 sejak tahun 2022. Hasilnya menunjukkan bahwa peristiwa yang terjadi pada penyelenggaraan Pemilu sebelumnya berpotensi menimbulkan kerawanan dalam Pilkada 2024.
Bawaslu menekankan pentingnya menjaga integritas setiap tahapan Pilkada untuk mencegah munculnya kerawanan. "Jika tidak dijaga dengan baik, kerawanan ini berpotensi menimbulkan konflik dan mengancam suksesnya Pilkada 2024," tegas sumber tersebut.
Bawaslu mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal Pilkada 2024 agar berjalan demokratis dan berintegritas. "Kita harus bersama-sama menciptakan suasana politik yang kondusif dan menghindari kerawanan yang dapat menganggu kelancaran Pilkada," pungkasnya.
