Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, melontarkan pujian kepada mahasiswa yang dianggap "mudeng" alias mengerti soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UU Pilkada.
Megawati, dalam pidato di kantor PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/7), menyatakan rasa syukurnya atas putusan MK yang menurutnya masih menjunjung tinggi nurani dan keberanian para hakim. Putusan tersebut memungkinkan PDIP untuk mengusung calon kepala daerah secara mandiri di beberapa daerah.
"Alhamdulillah akhirnya MK, hakim-hakimnya ternyata masih punya nurani dan keberanian," ungkap Megawati.
Namun, Megawati juga menyoroti potensi "permainan" dalam putusan MK. Ia khawatir jika hukum di Indonesia dipermainkan demi kepentingan pribadi.
"Saya enggak bisa membayangkan, lo, kalau hukum diinikan, dimainkan, padahal, kan, ada hierarkinya begitu. Harus mengurus apa boleh buat, ya, begitu hukum di Indonesia ini," tegasnya.
Di tengah kekhawatirannya, Megawati memuji peran mahasiswa yang dianggapnya "mudeng" soal putusan MK.
"Saya masih merasa bersyukur akhirnya mahasiswa rupanya kalau mudeng bahasa jawa, bahasa Indonesianya apa? Mengerti," ujar Megawati.
Pernyataan Megawati ini mengisyaratkan bahwa ia melihat peran mahasiswa dalam mengawal putusan MK dan mencegah potensi manipulasi hukum.
