Topreneur – Kekeringan akibat musim kemarau terus meluas di Lamongan. Data terbaru dari BPBD Lamongan menunjukkan bahwa 17 dusun di 12 desa yang tersebar di 5 kecamatan kini terdampak kekeringan.
Joko Raharto, Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, mengungkapkan bahwa pada pertengahan Agustus lalu, hanya 5 titik yang terdampak kekeringan. Namun, kini kekeringan semakin meluas. "Kelima kecamatan yang terdampak kekeringan akibat kemarau itu yakni Kecamatan Lamongan, Tikung, Sarirejo, Mantup dan Kedungpring," ujar Joko kepada wartawan, Jumat (30/8/2024).
Menanggapi situasi ini, BPBD Lamongan gencar melakukan distribusi air bersih ke wilayah-wilayah yang terdampak. Saat ini, fokus distribusi air bersih tertuju pada tiga titik: Dusun Kedungbunder, Desa Kedungsoko di Kecamatan Mantup, Dusun Bigo, Desa Guminingrejo, dan Dusun Sambikerep, Desa Botoputih yang berada di Kecamatan Tikung.
"Kami melaksanakan kegiatan distribusi air bersih untuk masyarakat terdampak kekeringan. Yang baru saja kami distribusi di Dusun Kedungbunder di Mantup dan Dusun Bogo serta Dusun Sambikerep di Kecamatan Tikung," jelas Joko.
Kekhawatiran akan meluasnya kekeringan masih menghantui Lamongan. Joko mengungkapkan bahwa Jawa Timur masih berada di puncak musim kemarau. Berdasarkan pemetaan dan mitigasi yang dilakukan beberapa waktu lalu, wilayah Lamongan yang berpotensi mengalami kekeringan tersebar di 15 kecamatan, meliputi 182 dusun dan 93 desa.
"Yang berpotensi mengalami kekeringan yaitu 182 dusun, 93 desa di 15 kecamatan," lanjut Joko.
Meskipun kekeringan masih menjadi ancaman, Joko menyebutkan bahwa beberapa desa yang sebelumnya langganan bencana musim kemarau kini telah tercukupi kebutuhan air bersihnya berkat pasokan air dari Sistem Penyedian Air Minum Mojokerto Lamongan Gresik (SPAM Mojolagres). "Beberapa desa yang dulu langganan bencana kekeringan kini telah tersedia SPAM Mojolagres, seperti sebagian desa di Kecamatan Mantup, Tikung dan Kembangbahu," jelasnya.
Selain distribusi air bersih, BPBD Lamongan juga menyalurkan bantuan berupa tandon air dan terpal ke wilayah terdampak untuk menampung air bersih yang didistribusi.
