Jombang: Pertarungan Sengit Dua Kubu, Siapa yang Berjaya?

Asa Ardiana

Jombang: Pertarungan Sengit Dua Kubu, Siapa yang Berjaya?

Topreneur – Pilbup Jombang 2024 diprediksi akan berlangsung sengit. Petahana Mundjidah Wahab-Sumrambah yang diusung empat partai politik, akan berhadapan dengan pendatang baru Warsubi-Gus Salman yang didukung koalisi partai politik yang lebih besar.

Mukari, pengamat politik Jombang, menilai Pilbup kali ini akan menjadi pertarungan antara pengalaman politik dan kekuatan logistik. "Kedua pasangan calon perlu mengangkat isu strategis untuk kemajuan Kota Santri jika ingin mendongkrak elektabilitas," ujar Mukari.

Jombang: Pertarungan Sengit Dua Kubu, Siapa yang Berjaya?

Pasangan Mundjidah-Sumrambah memiliki keunggulan pengalaman politik dan basis massa yang kuat. Mundjidah, yang dikenal sebagai tokoh Muslimat dan Fatayat NU, memiliki jaringan yang luas di Jombang. Sementara Sumrambah, kader PDIP, juga berpengalaman dalam berorganisasi dan berpolitik.

Di sisi lain, pasangan Warsubi-Gus Salman memiliki modal finansial yang kuat dan dukungan dari koalisi partai politik yang lebih besar. Warsubi, pengusaha dan mantan kepala desa, memiliki pengalaman dalam mengelola sumber daya. Gus Salman, mantan Ketua PCNU Jombang, memiliki basis massa di kalangan Nahdliyin.

"Meskipun WarSa unggul dari segi dukungan partai, belum tentu perolehan suara pilbup akan linear dengan pileg. Sangat tergantung mesin masing-masing partai berjalan dengan baik atau tidak," jelas Mukari.

Mukari menambahkan, masyarakat Jombang cenderung transaksional, sehingga pasangan calon dengan logistik yang kuat berpotensi memenangkan kontestasi. Namun, militansi dan kerja keras pasangan Mundjidah-Sumrambah juga menjadi faktor penting.

"Saat ini, masih fifty-fifty, masing-masing punya plus dan minus yang membuat pilkada ini seru," tambahnya.

Dengan hanya dua pasangan calon, masyarakat Jombang terpolarisasi menjadi dua kubu. Kedua pasangan calon perlu membangun dan mengangkat isu-isu strategis di Jombang untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya.

"Tiga bulan ini akan diuji. Intens mana (di antara 2 paslon) menyapa masyarakat," terang Mukari.

Salah satu isu strategis yang bisa diangkat adalah optimalisasi sumber daya alam dan ciri khas Kabupaten Jombang. Misalnya, wisata religi Makam Gus Dur dan wisata alam Wonosalam yang selama ini pengelolaannya dinilai belum maksimal.

"Misalnya wisata religi dikemas menjadi ikon Jombang. Sehingga bisa meningkatkan PAD dan memberi berkah masyarakat sekitar. SDA di Wonosalam juga belum dikelola dengan baik. Belum lagi potensi pertanian padi dan tebu," tandasnya.

Pilbup Jombang 2024 diprediksi akan berlangsung seru dan menegangkan. Kedua pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Siapa yang akan berjaya? Kita tunggu hasil Pilbup Jombang 2024.

Also Read

Tags

Topreneur