Topreneur – PT PLN (Persero) semakin agresif mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Buktinya, hingga Agustus 2024, PLN telah membangun lebih dari 2.000 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Ini menunjukkan keseriusan PLN dalam menyediakan infrastruktur yang memadai bagi para pengguna kendaraan listrik.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, mengungkapkan bahwa upaya PLN telah berhasil meningkatkan jumlah pengguna kendaraan listrik di Indonesia. Hingga Agustus 2024, tercatat 2.015 unit SPKLU tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah ini juga diikuti oleh peningkatan jumlah Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang mencapai 2.182 unit.
"Adopsi kendaraan listrik secara mengejutkan telah mencapai lebih dari 130.000 unit hingga April 2024. Ini menandai pertumbuhan yang signifikan, lebih dari 180 persen jika dibandingkan tahun 2022. Untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia, PLN berfokus pada perluasan infrastruktur," ujar Hartanto dalam keterangan resmi.
PLN juga telah meningkatkan layanan Home Charging. Tercatat peningkatannya mencapai 152 kali lipat dibanding tahun 2021, dari 118 pengguna menjadi 18.000 pengguna.
PLN juga telah mengintegrasikan berbagai infrastruktur tersebut ke dalam fitur EV Digital Services (EVDS) di aplikasi PLN Mobile. Dengan begitu, para pengguna kendaraan listrik dapat dengan mudah mengakses keberadaan SPKLU, SPBKLU, mengajukan pemasangan Home Charging hingga membeli kendaraan listrik.
Hartanto menambahkan bahwa digitalisasi ekosistem kendaraan listrik ini merupakan hasil dari kemitraan strategis antara PLN dan berbagai produsen kendaraan listrik.
"Ke depan, PLN berencana untuk terus mengeksplorasi berbagai peluang dalam ekosistem kendaraan listrik guna mendukung target transisi energi pemerintah dan memperkuat ketahanan energi nasional. PLN telah bertekad untuk menjadi garda depan transisi energi dan ekonomi hijau dengan disertai komitmen kuat untuk mencapai NZE," pungkasnya.
