Topreneur – Warga pesisir Dusun Satu Ujung Timur, Kelurahan Pappang, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) masih meringkuk dalam krisis air bersih. Masalah ini bukan hal baru, melainkan telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Ratusan warga yang tinggal di Dusun Satu dan Dusun Dua Ujung Timur terpaksa bertahan dengan cara tradisional, yakni menimba air sumur.
Sumber air tanah ini terletak di Dusun Bonde, yang berjarak 500 meter dari rumah warga. Untuk mencapai sumber air, warga harus menyeberangi jembatan gantung.
Misriani (40), salah satu warga yang sabar menghadapi situasi ini, mengungkapkan bahwa krisis air bersih telah menjadi momok sejak ia masih remaja. "Memang dari dulu di sini kendalanya air. Memang (bisa menggali) air sumur tapi kendalanya itu air asin, tidak layak untuk dikonsumsi. Kalau untuk dipakai di WC, bisa," kata Misriani kepada Topreneur.
Misriani menceritakan bahwa ia selalu menimba dan memikul jeriken air hampir setiap hari, pagi dan sore.
Ia juga mengeluhkan pasokan air dari PDAM Polman yang tidak lancar. Air hanya mengalir dua kali dalam sebulan.
"Mudah-mudahan calon pemimpin kita berikutnya bisa membenahi kampung kita ini, termasuk air, baiknya itu PDAM di sini ada. Masing-masing satu rumah ada PDAM," harapnya.
