Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, optimis perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), dapat membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Indonesia AI Day. Ia berharap teknologi AI akan menjadi pendorong utama pencapaian target tersebut.
Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh World Bank dan IMF hanya mencapai 5,1 persen year on year (yoy) pada 2025 dan 2026. Ekonom CELIOS, Nailul Huda, mengakui adanya perbedaan antara target pemerintah dan proyeksi lembaga internasional ini. Kendati demikian, ia tetap melihat potensi besar AI untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Huda menjelaskan bahwa AI bukan hanya sebatas ChatGPT atau DeepSeek. Teknologi ini telah terintegrasi dalam berbagai platform dan aplikasi, sering digunakan untuk memprediksi perilaku pengguna dan meningkatkan efisiensi berbagai sektor. Hal ini senada dengan pernyataan Country Consumer Business Lead NVIDIA, Adrian Lesmono, yang menyatakan AI telah memasuki pasar massal.
Peran AI dalam Peningkatan Ekonomi
Adrian menekankan bahwa AI bukan sekadar chatbot, melainkan alat yang dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas. Ia berfungsi sebagai alat bantu untuk menghasilkan output yang lebih besar dan lebih efisien. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kedaulatan AI di Indonesia bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah kebutuhan untuk membangun fondasi digital yang kuat, aman, dan mandiri. Hal ini meliputi kontrol penuh atas data, peningkatan efisiensi, dan akselerasi digital.
Huda memproyeksikan pertumbuhan pesat pasar AI global, khususnya Machine Learning (ML). ML diprediksi akan mencapai nilai USD 503,4 miliar pada tahun 2030, jauh melampaui kategori AI lainnya seperti robotika, visi komputer, sistem otonom, dan pemrosesan bahasa alami. Pertumbuhan ini didorong oleh luasnya aplikasi ML dalam analisis prediktif, otomatisasi, dan pengambilan keputusan tingkat lanjut.
Investasi AI Generatif dan Visi Indonesia Digital 2045
Meutya Hafid juga memaparkan peningkatan signifikan investasi di AI generatif di sektor swasta. Investasi tersebut meningkat lebih dari 6 kali lipat, dari USD 4 miliar pada 2021 menjadi USD 25 miliar pada 2023. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi AI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Meutya menghubungkan perkembangan AI dengan Visi Indonesia Emas 2045, khususnya target menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2038. Ia menekankan pentingnya lima tahun ke depan sebagai periode kritis untuk menentukan arah dan laju kemajuan Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital, termasuk AI, menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai kesejahteraan.
Visi Indonesia Digital 2045 dan Peran AI
Menkomdigi telah merumuskan Visi Indonesia Digital 2045 sebagai panduan bagi pemerintah, industri, dan masyarakat dalam memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Visi ini bertujuan menciptakan ekosistem digital yang inklusif, memberdayakan, terpercaya, dan berdaulat. AI menjadi salah satu teknologi utama yang perlu diperkuat tata kelola dan pengembangannya.
Secara keseluruhan, baik pemerintah maupun para ahli sepakat bahwa AI memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, kesuksesan implementasi AI membutuhkan strategi yang komprehensif, termasuk investasi dalam infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, dan pengaturan yang tepat untuk memastikan pemanfaatan AI yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Tantangannya terletak pada bagaimana pemerintah dan sektor swasta dapat berkolaborasi secara efektif untuk mengoptimalkan potensi AI, mengatasi hambatan yang ada, dan memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Penting juga untuk mempertimbangkan dampak sosial dan etis dari penggunaan AI agar perkembangannya tetap sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Infografis yang menyertai artikel ini menampilkan empat rekomendasi chatbot AI terbaik, menunjukkan betapa pesatnya perkembangan teknologi ini dan seberapa mudah aksesnya bagi masyarakat. Perkembangan teknologi AI yang cepat, aman dan mandiri menjadi fondasi utama kedaulatan digital Indonesia.