Nama Thomas Lembong, Co-captain Timnas AMIN, atau yang lebih dikenal sebagai Tom Lembong, belakangan menjadi sorotan publik. Hal ini bermula dari seringnya nama beliau disebut oleh Gibran Rakabuming Raka, cawapres nomor urut 2, selama debat cawapres kedua pada Minggu, 21 Januari 2024.
Peristiwa tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Anies Baswedan, Capres nomor urut 1, yang dikenal rajin melakukan live streaming di platform TikTok. Anies mengajak Tom Lembong untuk berduet dalam sesi live streaming tersebut. Interaksi keduanya selama live streaming tersebut menghasilkan momen yang menghibur bagi para netizen.
Interaksi unik terjadi saat para netizen meminta Tom Lembong mengucapkan kata “RAWR”, sebuah ungkapan yang mirip auman singa dan sering digunakan oleh konten kreator. Anies pun ikut menanyakan hal tersebut secara langsung kepada Tom Lembong.
“Om Tom Lembong bilang R-A-W-R dong, apa tuh?” tanya Anies, seperti dikutip dari akun Twitter @Mdy_Asmara1701 pada Selasa, 23 Januari 2024. Tom Lembong menjelaskan bahwa “rawr” merupakan suara singa yang umum digunakan para kreator konten untuk berinteraksi dan bercanda dengan pengikut mereka.
Setelah penjelasan tersebut, baik Anies maupun Tom Lembong pun kompak mengucapkan kata “Rawr!” sambil tertawa. Momen tersebut terekam dan dibagikan di media sosial, menambah daya tarik interaksi kedua figur publik tersebut. Video interaksi mereka berdua pun menjadi viral di berbagai platform media sosial.
“Rawr!” seru mereka berdua seraya tertawa lepas. Tom Lembong menambahkan dengan kalimat, “Enggak sanggup aku, enggak sanggup, maaf,” sambil tertawa geli. Reaksi spontan dan natural Tom Lembong membuat momen tersebut semakin menghibur.
Kehadiran Tom Lembong dalam live streaming Anies Baswedan ini menunjukkan bagaimana politik dan hiburan dapat berpadu, menciptakan konten yang menarik perhatian publik. Hal ini juga menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi platform yang efektif untuk mendekatkan figur publik dengan masyarakat. Interaksi yang santai dan tidak kaku tersebut berhasil menarik simpati publik, terbukti dengan viralnya video tersebut.
Fenomena ini juga menggarisbawahi peran media sosial dalam membentuk persepsi publik terhadap tokoh-tokoh politik. Momen-momen informal seperti ini dapat memberikan gambaran yang lebih personal dan relatable kepada publik, sekaligus menunjukkan sisi lain dari figur publik yang biasanya tampil formal dalam konteks politik. Keberhasilan interaksi ini membuktikan bahwa pendekatan yang santai dan humanis dapat efektif dalam membangun citra positif di mata masyarakat.
Selain itu, kita juga bisa melihat bagaimana media sosial telah mengubah cara para kandidat politik berinteraksi dan berkomunikasi dengan para pemilih. Strategi live streaming dan memanfaatkan tren di media sosial seperti ini merupakan contoh adaptasi yang cerdas dalam dunia politik yang semakin dinamis.
Secara keseluruhan, interaksi Tom Lembong dan Anies Baswedan dalam live streaming TikTok tersebut berhasil menciptakan momen viral yang menghibur dan menarik perhatian publik, menunjukkan kemungkinan baru dalam strategi komunikasi politik di era media sosial. Hal ini juga menunjukkan fleksibilitas dan adaptasi kedua tokoh tersebut dalam menghadapi perkembangan teknologi dan tren media sosial.