Atasi Alergi Rhinitis: Cara Ampuh Redakan Hidung Tersumbat

Rhinitis alergi, atau yang lebih dikenal sebagai hay fever, merupakan kondisi yang sering mengganggu. Gejalanya meliputi hidung tersumbat, bersin-bersin, dan gatal di hidung serta mata. Kondisi ini bisa muncul tiba-tiba dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Definisi Rhinitis Alergi

Rhinitis alergi adalah peradangan pada lapisan dalam hidung. Peradangan ini terjadi sebagai reaksi tubuh terhadap alergen (zat pemicu alergi) yang dihirup. Tubuh bereaksi berlebihan terhadap alergen tersebut.

Banyak orang mengenal rhinitis alergi sebagai pilek alergi atau alergi musiman. Namun, reaksi alergi ini bisa terjadi sepanjang tahun, bukan hanya musiman.

Kondisi ini bisa cukup mengganggu dan berdampak pada produktivitas serta kualitas hidup. Untungnya, pencegahan dengan menghindari alergen dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan rhinitis alergi.

Gejala Rhinitis Alergi

Gejala rhinitis alergi dapat muncul segera setelah terpapar alergen. Pada beberapa orang, gejalanya bisa berlangsung sepanjang tahun.

Menurut Mayo Clinic, gejala umum meliputi hidung meler dan tersumbat. Mata berair, gatal, dan merah (konjungtivitis alergi) juga sering terjadi.

Bersin-bersin merupakan gejala yang umum. Gejala lain termasuk batuk, gatal di hidung, langit-langit mulut, atau tenggorokan.

Bengkak di bawah mata dan kelelahan juga bisa menjadi gejala. Semua gejala ini biasanya muncul langsung setelah kontak dengan alergen.

Sakit kepala dan kelelahan kronis mungkin muncul setelah paparan alergen dalam jangka panjang. Rhinitis alergi sering disamakan dengan pilek biasa, namun ada perbedaan penting.

Rhinitis alergi ditandai dengan hidung meler dengan lendir encer dan tanpa demam. Gejala berlanjut selama terpapar alergen.

Pilek biasa, sebaliknya, bisa disertai lendir encer atau kental kekuningan. Demam dan pegal-pegal biasanya muncul 3 hari setelah terinfeksi virus.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Selain gejala umum, mungkin ada gejala lain yang kurang umum. Konsultasikan dengan dokter spesialis alergi jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan.

Periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi parah atau anafilaksis. Juga jika pengobatan yang sebelumnya efektif sudah tidak berfungsi lagi.

Jangan tunda konsultasi jika gejala tidak membaik dengan pengobatan. Jangan abaikan gejala alergi, terutama pada anak-anak, karena alergi bisa memburuk dan membahayakan.

Penyebab dan Faktor Risiko Rhinitis Alergi

Alergi adalah reaksi sistem imun yang tidak normal terhadap zat asing. Sistem imun seharusnya bisa membedakan zat berbahaya dan tidak berbahaya.

Pada penderita alergi, sistem imun keliru mengidentifikasi zat biasa (debu, serbuk sari) sebagai ancaman. Tubuh lalu melepaskan histamin dan antibodi IgE untuk melawannya.

Histamin dan respons imun ini menyebabkan gejala-gejala yang mengganggu. Gejala ini muncul saat kontak dengan berbagai pemicu rhinitis alergi.

Alergen yang umum menyebabkan rhinitis alergi meliputi serbuk sari, rumput, debu, tungau debu rumah, spora jamur. Bulu hewan, urine, air liur, dan ketombe hewan juga bisa menjadi pemicu.

Asap rokok dan polusi udara juga bisa memicu reaksi alergi. Parfum dan berbagai bahan kimia juga termasuk alergen yang perlu diwaspadai.

Serbuk sari dari bunga dan pohon menjadi masalah utama selama musim tertentu. Rumput dan gulma menghasilkan lebih banyak serbuk sari di musim panas.

Faktor Risiko

Siapa pun bisa terkena rhinitis alergi, baik anak-anak maupun dewasa. Namun, risiko lebih tinggi pada beberapa kelompok.

Riwayat alergi keluarga meningkatkan risiko. Risiko jauh lebih tinggi jika kedua orang tua menderita rhinitis alergi.

Menderita alergi lain (asma, eksim, alergi makanan) juga meningkatkan risiko. Rhinitis yang muncul setelah usia 20 tahun cenderung bertahan lebih lama.

Pekerjaan yang terpapar banyak alergen (serbuk kayu, tekstil, bahan kimia) meningkatkan risiko. Sering terpapar alergen juga meningkatkan risiko.

Diagnosis dan Pengobatan Rhinitis Alergi

Dokter akan menanyakan gejala dan memeriksa kesehatan umum pasien. Pemeriksaan dalam hidung dilakukan untuk melihat adanya polip hidung.

Pengobatan antihistamin diberikan untuk melihat respons gejala. Jika gejala membaik, kemungkinan besar rhinitis alergi.

Tes alergi (tusuk kulit atau darah) bisa dilakukan untuk memastikan pemicu alergi. Tes tusuk kulit melihat reaksi kulit terhadap alergen tertentu.

Tes darah mengukur kadar antibodi IgE. Pemeriksaan lanjutan (endoskopi hidung, tes aliran udara, CT scan) bisa dilakukan jika diperlukan.

Pengobatan

Obat-obatan membantu meredakan gejala. Antihistamin menghambat produksi histamin untuk mengurangi gejala.

Dekongestan mengatasi hidung tersumbat, tapi jangan digunakan lebih dari 3 hari. Obat semprot kortikosteroid efektif untuk alergi musiman.

Cromolyn sodium (semprotan hidung) meringankan dan mencegah pelepasan histamin. Montelukast menghambat leukotrien, zat kimia yang menyebabkan lendir berlebihan.

Ipratropium (semprotan hidung) meredakan pilek parah. Kortikosteroid oral (prednison) digunakan untuk gejala parah.

Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat alergi baru jika Anda sudah mengonsumsi obat alergi lain. Suntikan alergi (imunoterapi) merupakan pilihan untuk rhinitis alergi parah.

Imunoterapi sublingual memberikan alergen di bawah lidah. Metode ini memiliki risiko efek samping seperti gatal di mulut atau tenggorokan.

Pencegahan Rhinitis Alergi

Meskipun rhinitis alergi tidak bisa sepenuhnya dicegah, Anda dapat mengurangi risiko dengan menghindari alergen. Kelola juga alergi yang kambuh agar tidak memburuk.

Tetap di rumah saat kadar debu, polusi, dan serbuk sari tinggi. Mandi segera setelah pulang dari luar ruangan.

Bersihkan perabot rumah tangga secara rutin. Pakai masker di lingkungan dengan banyak alergen.

Bersihkan bulu hewan peliharaan secara rutin dan mandikan jika perlu. Hindari karpet atau alas yang menampung debu.

Tutup jendela saat cuaca kering, berangin, atau berdebu. Konsultasikan dengan dokter untuk pengobatan yang tepat jika Anda mengalami gejala alergi yang mengkhawatirkan.

Dengan memahami penyebab, gejala, dan pengobatan rhinitis alergi, Anda dapat mengelola kondisi ini dan meningkatkan kualitas hidup. Ingat, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Topreneur
Exit mobile version