Bioetanol dan Mobil Listrik: Duet Maut Menuju Energi Bersih Indonesia!

Asa Ardiana

Bioetanol dan Mobil Listrik: Duet Maut Menuju Energi Bersih Indonesia!

Topreneur – Di tengah hingar-bingar mobil listrik, bioetanol muncul sebagai pahlawan tak terduga. Bukannya bersaing, bioetanol dan mobil listrik justru berkolaborasi untuk mencapai tujuan mulia: Indonesia bebas polusi!

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengungkapkan, "Mobil hybrid dan bioetanol adalah kunci untuk mengurangi emisi di 2030." Target emisi nol bersih (Net Zero Emission) di tahun 2060 memang ambisius, tapi untuk target terdekat, yaitu pengurangan emisi karbon 41 persen di 2030, bioetanol dan hybrid bisa jadi jawabannya.

Bioetanol dan Mobil Listrik: Duet Maut Menuju Energi Bersih Indonesia!

Bioetanol: Solusi Jangka Pendek, Mobil Listrik untuk Jangka Panjang

Bob Azam menegaskan bahwa meskipun target jangka panjang adalah emisi nol bersih, target pengurangan emisi 41 persen di 2030 bisa dicapai dengan bantuan bioetanol dan mobil hybrid. Toyota Indonesia telah membuktikan komitmennya dengan memproduksi mesin yang kompatibel dengan bioetanol, baik pada mobil bermesin konvensional (ICE) seperti Fortuner Flexy Fuel Vehicle (FFV) maupun pada mobil hybrid seperti Kijang Innova Zenix Hybrid FFV.

Kolaborasi Toyota dan Pertamina

Di GIIAS 2024, Toyota Indonesia dan Pertamina berkolaborasi dengan menguji coba bahan bakar bioetanol dari sorgum pada kedua model kendaraan tersebut. Uji coba ini menunjukkan keseriusan kedua perusahaan dalam mendukung pengembangan bioetanol di Indonesia.

Dukungan Pemerintah

Pemerintah Indonesia juga punya target ambisius untuk meningkatkan penggunaan bioetanol. Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan peningkatan porsi energi terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional menjadi 31% di 2050, dengan bioetanol sebagai salah satu pemain kunci.

Pemerintah juga mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong pengembangan industri bioetanol, antara lain:

  • Mandatori B35: Wajib menggunakan biodiesel 35% (B35) di tahun 2023.
  • Pengembangan Bioetanol dari Tebu & Singkong.
  • Insentif Fiskal & Non-fiskal bagi produsen bioetanol.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan teknologi, Indonesia punya peluang besar untuk mencapai masa depan energi bersih yang lebih baik. Bioetanol dan mobil listrik, duet maut yang siap membawa Indonesia menuju era baru!

Also Read

Tags

Topreneur