Bos Musik Jember Terancam, Biduan Dangdut Hampir Diperkosa

Seorang biduan dangdut di Jember, Jawa Timur, melaporkan bos grup musiknya ke polisi atas dugaan percobaan pemerkosaan. Peristiwa yang menggemparkan ini terjadi pada Jumat, 18 April 2025, sekitar pukul 19.30 WIB.

Korban, seorang perempuan berusia 19 tahun asal Patrang, Jember, menyatakan hampir menjadi korban kekerasan seksual di sebuah hajatan.

Kronologi Dugaan Percobaan Pemerkosaan

Insiden dugaan percobaan pemerkosaan terjadi di kamar mandi saat jeda penampilan korban. Ia mengaku melawan dan berhasil melarikan diri dari pelaku yang berinisial DY.

Kejadian ini terungkap setelah korban menceritakan pengalaman traumatisnya dan memperlihatkan rekaman video kepada beberapa temannya sesama penyanyi.

Rekaman video tersebut menjadi salah satu bukti penting yang diserahkan kepada pihak berwajib.

Langkah Hukum yang Diambil Korban

Kuasa hukum korban, Achmad Faiz, mengungkapkan bahwa pelaporan ke polisi dilakukan setelah berbagai pertimbangan.

Pihaknya berharap pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Proses hukum dianggap sebagai langkah tepat untuk mencari keadilan bagi korban.

Bapak Faiz menambahkan bahwa korban masih dalam kondisi syok pasca kejadian.

Pihaknya memberikan dukungan penuh agar korban berani melapor dan memperjuangkan haknya.

Bukti dan Proses Hukum yang Berjalan

Selain rekaman video, pihak korban juga menyerahkan sejumlah barang bukti lain kepada kepolisian.

Detail barang bukti tersebut belum diungkapkan untuk menjaga integritas proses penyelidikan.

Proses visum sudah dilakukan terhadap korban.

Saat ini, tim kuasa hukum juga tengah mengumpulkan informasi dan kemungkinan adanya korban lain.

Laporan polisi sudah diterima dan proses penyelidikan sedang berjalan.

Pihak berwenang diharapkan dapat segera mengusut kasus ini secara tuntas dan adil.

Harapan Korban untuk Pencegahan Kejadian Berulang

Korban berharap agar kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

Ia ingin kejadian serupa tidak terulang, baik pada dirinya maupun perempuan lain.

Keputusan untuk melapor didasari oleh tekad untuk mencegah kekerasan seksual terjadi lagi.

Perjuangan korban menjadi contoh penting bagi perempuan lain yang mengalami hal serupa untuk berani bersuara.

Dukungan dan perlindungan hukum sangat penting dalam kasus kekerasan seksual.

Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap perempuan dari kekerasan seksual. Semoga pihak berwajib dapat segera mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban. Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian dan tindakan nyata untuk mencegah kekerasan seksual di masyarakat.

Topreneur
Exit mobile version