Manchester United harus puas dengan hasil imbang 1-1 melawan Bournemouth dalam laga lanjutan Premier League, Minggu (27/4/2025). Gol penyeimbang di masa injury time yang dicetak Rasmus Hojlund menyelamatkan Setan Merah dari kekalahan. Namun, reaksi kapten tim, Bruno Fernandes, terhadap hasil tersebut cukup mengejutkan.
Fernandes justru memuji performa timnya, bahkan sebelum Bournemouth bermain dengan 10 pemain. Pernyataan ini menarik perhatian mengingat kesulitan MU menembus pertahanan Bournemouth meskipun menguasai penguasaan bola sepanjang pertandingan. Mari kita telusuri lebih lanjut pernyataan sang playmaker Portugal tersebut.
MU Menghadapi Tantangan Berat di Vitality Stadium
Bournemouth unggul lebih dulu melalui gol Antoine Semenyo di babak pertama. Kesalahan komunikasi antara kiper Andre Onana dan bek Luke Shaw dimanfaatkan dengan baik oleh Semenyo.
Manchester United terus menekan, namun kesulitan menciptakan peluang-peluang emas. Dominasi penguasaan bola belum berbuah gol hingga menit ke-70.
Perubahan signifikan terjadi setelah Evanilson dari Bournemouth mendapatkan kartu merah karena melakukan pelanggaran keras terhadap Noussair Mazraoui. Keunggulan jumlah pemain diharapkan dapat dimanfaatkan MU.
Reaksi Bruno Fernandes: Permainan Bagus Sebelum dan Sesudah Kartu Merah
Bruno Fernandes memberikan komentarnya kepada MUTV terkait jalannya pertandingan. Ia mengakui kesulitan yang dihadapi timnya di Vitality Stadium.
“Kami tertinggal dan harus berusaha meraih hasil positif,” ujar Fernandes.
Ia menambahkan, “Kami tahu betapa sulitnya bermain di sini melawan Bournemouth yang sedang bagus. Mereka bermain sangat baik, tapi kami sadar apa yang harus dilakukan. Kami menciptakan banyak peluang, tapi tidak mencetak gol sebanyak yang diinginkan.”
Fernandes menekankan bahwa timnya telah bermain baik bahkan sebelum Bournemouth bermain dengan 10 pemain. Menurutnya, MU sudah menciptakan banyak peluang, namun kurang efektif dalam penyelesaian akhir.
Gol Telat Hojlund Selamatkan Satu Poin Berharga
Rasmus Hojlund menjadi penyelamat MU dengan golnya di menit ke-96. Gol ini menjadi penutup dari serangan bertubi-tubi Setan Merah.
Meskipun hanya meraih satu poin, hasil imbang ini tetap krusial bagi MU dalam persaingan memperebutkan posisi empat besar Premier League.
Gol Hojlund juga mengakhiri paceklik golnya di Premier League. Kehadirannya sebagai ujung tombak diharapkan semakin tajam di pertandingan-pertandingan mendatang.
Fernandes mengakui bahwa gol yang tercipta terlalu telat. Ia merasa dengan waktu yang lebih panjang setelah gol tersebut, MU berpeluang besar untuk meraih kemenangan.
“Pada akhirnya, kami setidaknya mencetak gol untuk meraih satu poin,” kata Fernandes. “Kami merasa sejak 11 lawan 11 pun sebenarnya bisa meraih sesuatu. Kami sudah bermain baik, menciptakan ruang, dan masuk ke kotak penalti. Hanya saja kurang banyak pemain yang masuk ke sana untuk menciptakan bahaya lebih besar.”
Manchester United selanjutnya akan fokus pada pertandingan leg pertama semifinal Liga Europa melawan Athletic Bilbao di San Mames, Jumat mendatang. Hasil imbang melawan Bournemouth menjadi pelajaran berharga bagi MU untuk meningkatkan efektivitas serangan mereka.
Pertandingan melawan Athletic Bilbao akan menjadi ujian sesungguhnya bagi MU untuk memperbaiki kekurangan dalam penyelesaian akhir. Ketajaman di lini depan menjadi kunci bagi MU untuk melaju ke babak selanjutnya di Liga Europa.
Secara keseluruhan, pertandingan melawan Bournemouth menjadi gambaran nyata performa MU saat ini. Meskipun dominan, namun tim masih membutuhkan peningkatan dalam hal efisiensi di depan gawang. Semoga pelajaran berharga ini dapat dimanfaatkan MU untuk tampil lebih baik di pertandingan-pertandingan berikutnya.