Muhammad Hatta, Wakil Presiden pertama Indonesia, dikenal karena disiplin dan keadilannya. Kinerja beliau bersama Presiden Soekarno dinilai baik. Keteladanannya sebagai pejabat negara sangat inspiratif, terutama dalam memisahkan urusan negara dan pribadi.
Mutia Hatta, putri Bung Hatta, menceritakan bagaimana ayahnya selalu menjaga batas antara urusan pribadi dan negara. Bahkan sejak kecil, Bung Hatta telah menerapkan prinsip ini dengan tegas. Hal ini terlihat jelas dalam penggunaan kendaraan dinas dan pribadi.
Bung Hatta hanya mengizinkan istrinya, sebagai istri Wakil Presiden, untuk menggunakan kendaraan dinas. Anak-anaknya tidak diperbolehkan. “Kalau ibu boleh ikut karena istri wakil presiden, tapi anak-anaknya dilarang ikut,” kata Mutia Hatta dalam wawancara di kanal YouTube Mata Najwa tahun 2021.
Untuk mobilitas anak-anaknya saat ada tugas negara, Bung Hatta menyediakan kendaraan pribadi. Sikap tegas dan disiplin dalam penggunaan fasilitas negara ini juga tergambar dalam hal-hal kecil.
Ketegasan Bung Hatta dalam penggunaan fasilitas negara bukan hanya sebatas kendaraan dinas. Beliau tidak memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi, bahkan untuk hal-hal yang terkesan sepele sekalipun.
Mutia Hatta menceritakan sebuah kisah tentang tantenya yang meminta bantuan Bung Hatta untuk mendapatkan telepon rumah. Bung Hatta malah menyarankan tantenya untuk menghubungi Telkom sendiri. “Tante saya pernah meminta bantuan agar bisa mendapatkan telepon di rumahnya. Tapi beliau mengatakan hubungi saja ke Telkom sendiri,” kenang Mutia Hatta.
Keteladanan Bung Hatta dalam hal disiplin dan integritas patut menjadi contoh bagi para pemimpin saat ini. Sikapnya yang tidak menyalahgunakan wewenang dan fasilitas negara, bahkan untuk kepentingan keluarga, menunjukkan komitmennya yang tinggi terhadap kejujuran dan keadilan.
Prinsip memisahkan urusan pribadi dan negara yang dipegang teguh Bung Hatta merupakan cerminan kepemimpinan yang berintegritas. Hal ini penting untuk mencegah konflik kepentingan dan memastikan pengambilan keputusan yang objektif dan berlandaskan kepentingan rakyat.
Kisah-kisah sederhana ini mengungkap betapa Bung Hatta tidak hanya seorang negarawan yang hebat, tetapi juga seorang pribadi yang sederhana dan berprinsip. Ia mengajarkan bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi juga tentang integritas dan tanggung jawab.
Dedikasi Bung Hatta untuk Indonesia dan komitmennya pada prinsip-prinsip moral patut dikenang dan ditiru. Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk selalu berpegang teguh pada nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan integritas dalam setiap tindakan.
Selain disiplin dan keadilan, Bung Hatta juga dikenal karena kecerdasannya yang luar biasa dan pemikirannya yang progresif. Beliau berperan penting dalam perumusan dasar-dasar negara Indonesia, termasuk dalam merumuskan UUD 1945.
Sebagai ekonom yang handal, Bung Hatta juga berkontribusi besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia di masa awal kemerdekaan. Pengalaman dan pemikirannya sangat berharga bagi Indonesia dalam membentuk sistem ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Kesimpulannya, kehidupan Muhammad Hatta menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif dan berintegritas dibangun atas dasar disiplin, keadilan, dan pemisahan yang tegas antara kepentingan pribadi dan negara. Warisan beliau tetap relevan hingga saat ini dan patut diteladani.