Topreneur – Di jalanan, kita sering melihat dua jenis truk yang sekilas mirip, namun ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kedua jenis truk tersebut adalah CDD (Colt Diesel Double) dan CDE (Colt Diesel Engkel). Perbedaan ini terletak pada spesifikasi dan kapasitas muatannya.
CDD merupakan truk berkapasitas kecil dengan enam ban, terdiri dari empat ban belakang dan dua ban depan. Truk ini mampu mengangkut beban hingga empat ton. CDD tersedia dalam berbagai jenis, seperti:
- CDD Boks Standar: Memiliki panjang hingga empat meter dengan lebar dan tinggi hingga dua meter. Daya angkutnya mencapai empat ton. Truk ini dilengkapi kotak pelindung berbahan alumunium dengan volume 16 cbm.
- CDD Boks Jumbo: Berukuran lebih besar dengan panjang lebih dari enam meter, lebar dan tinggi 2,5 meter. Daya angkutnya mencapai enam ton, dengan kotak pelindung berbahan besi.
- CDD Bak Kayu: Terbuat dari besi tanpa tutup. Truk ini mampu mengangkat barang setinggi dua meter dengan volume 27 cbm.
- CDD Bak Three Way: Memiliki panjang 4,2 meter dengan tinggi dan lebar hingga dua meter. Keunggulannya adalah baknya bisa dibuka dari tiga sisi, yaitu kanan, kiri, dan belakang.
CDD umumnya digunakan untuk mengangkut berbagai jenis barang, seperti bahan bangunan, air, material curah, hewan, dan lain sebagainya. Harga truk CDD berkisar Rp250 jutaan ke atas.
Berbeda dengan CDD, truk CDE hanya memiliki empat ban dan berkapasitas lebih kecil, yaitu mampu mengangkut beban hingga dua ton. Ukurannya juga lebih kecil dari CDD, sehingga lebih mudah untuk melintasi jalanan sempit. Harga truk CDE lebih ekonomis, sekitar Rp200 jutaan. Truk CDE biasanya digunakan untuk mengangkut barang, hewan, material curah, dan jenis angkutan lainnya.
Perbedaan mendasar antara CDD dan CDE penting untuk diketahui, terutama saat Anda membutuhkan jasa angkutan berat. Pilihlah jenis truk yang sesuai dengan kebutuhan dan jenis barang yang akan diangkut.
