Aktor Deva Mahenra kembali memerankan tokoh suami yang berselingkuh dalam film “La Tahzan”, setelah sebelumnya berperan serupa di film “Ipar Adalah Maut”. Meskipun kedua peran tersebut memiliki kesamaan, Deva mengungkapkan perbedaan signifikan dalam pendekatannya terhadap karakter tersebut.
Di “Ipar Adalah Maut”, Deva berperan sebagai Aris, sebuah karakter yang ia akui sangat ia benci. Perasaan benci ini, menurutnya, sangat membantu dalam menghidupkan peran tersebut dan memberikan nuansa yang kuat pada aktingnya.
Berbeda halnya dengan perannya sebagai Reza di “La Tahzan”. Deva menjelaskan bahwa ia tidak merasakan kebencian terhadap karakter Reza. Justru, kekurangan rasa benci ini menjadi tantangan tersendiri dan memberikan dinamika baru dalam penampilan aktingnya.
Ia mengungkapkan, “Bedanya, ketika memerankan Aris di ‘Ipar Adalah Maut’, saya sangat membenci karakternya. Namun, perasaan itu tidak saya rasakan saat memerankan Reza. Itulah yang membuat pendekatan peran saya berbeda dan menjadi daya tarik tersendiri dalam ‘La Tahzan’.”
Film “La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka” sendiri merupakan adaptasi dari kisah viral TikTok karya Elizasifaa. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan menceritakan tentang perselingkuhan yang melibatkan seorang pria dan asisten rumah tangganya. Kisah ini mengangkat tema berat tentang perselingkuhan, pengampunan, dan konsekuensi dari pilihan hidup.
Peran Deva Mahenra sebagai Reza dalam film ini, menurut beberapa kritikus film, memberikan penampilan yang lebih kompleks dan bernuansa dibandingkan perannya di “Ipar Adalah Maut”. Kemampuannya untuk menghidupkan karakter tanpa dibebani perasaan negatif menunjukkan kemajuan aktingnya.
Film ini juga dibintangi oleh Ariel Tatum, yang berperan sebagai tokoh yang terlibat dalam perselingkuhan tersebut. Ariel Tatum sendiri sebelumnya juga sempat ragu menerima peran kontroversial ini, namun akhirnya menerima tantangan tersebut.
Kesuksesan “La Tahzan” juga tidak lepas dari keahlian sutradara Hanung Bramantyo dalam mengemas cerita yang kompleks dan menarik. Ia mampu menciptakan suasana yang intens dan menarik penonton untuk merenungkan tema-tema yang diangkat dalam film tersebut. Penggunaan estetika visual dan musik juga berperan penting dalam menciptakan suasana film yang menarik.
Secara keseluruhan, peran Deva Mahenra dalam “La Tahzan” menunjukkan perkembangan aktingnya yang menarik untuk diikuti. Kemampuannya untuk menghidupkan karakter yang kompleks tanpa terpaku pada emosi yang sederhana menjadi bukti keahlian aktingnya yang terus berkembang. Ia berhasil memadukan keterampilan aktingnya dengan kualitas cerita yang kuat dalam film “La Tahzan”.
Film ini layak untuk ditonton bagi mereka yang menyukai drama dengan tema yang berat namun disajikan dengan cara yang menarik dan memiliki nilai moral yang bisa dipetik. Kemampuan Deva untuk menghidupkan karakter Reza dengan nuansa yang berbeda dari perannya sebelumnya menjadikan film ini layak untuk diapresiasi.