Topreneur Juru taktik Newcastle United, Eddie Howe, tengah menghadapi dilema. Di satu sisi, ia dikaitkan dengan posisi pelatih Timnas Inggris, namun di sisi lain, masa depannya di Newcastle terancam akibat perubahan di level manajemen klub.
Nama Howe mencuat sebagai kandidat kuat pengganti Gareth Southgate yang mundur setelah Euro 2024. Namun, Howe menegaskan komitmennya untuk Newcastle, setidaknya untuk saat ini.
"Saya senang menjadi pelatih Newcastle dan sangat bangga. Tak ada pikiran dari diri saya untuk memikirkan apapun selain fokus mengalahkan Tottenham. Saya berharap bisa lebih lama berada di sini," tegas Howe.
Namun, situasi di Newcastle tak semulus yang terlihat. Amanda Staveley dan Mehrad Ghodoussi, yang memiliki hubungan erat dengan Howe, akan meninggalkan klub. Posisi mereka digantikan oleh Paul Mithell sebagai Direktur Olahraga dan Darren Eales sebagai CEO.
Perubahan ini berdampak pada kebijakan transfer Newcastle. Howe mengakui kesulitannya dalam membenahi skuad di bursa transfer musim ini.
"Anda mungkin memahami jika ada perbedaan dari klub yang berbeda. Ini bukanlah sebuah kritikan dari struktur yang kita punya. Ada banyak perbedaan personal dalam bekerja. Hal ini seakan berbeda sejak saya datang. Namun ini bukan hal negatif, hanya perbedaan cara saja untuk bekerja," jelas Howe.
Newcastle memang menjalani bursa transfer yang relatif sepi. Mereka hanya mendatangkan Lewis Hall secara permanen dari Chelsea, Lloyd Kelly secara gratis dari Bournemouth, Will Osula dari Sheffield United, dan dua kiper baru, John Ruddy dan Odysseas Vlachodimos.
Situasi ini membuat masa depan Howe di Newcastle menjadi tanda tanya. Apakah ia akan bertahan di tengah perubahan besar di klub? Ataukah ia akan menerima tawaran untuk melatih Timnas Inggris? Jawabannya masih menjadi misteri.
Topreneur akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan informasi terkini.
