Sebuah Honda HR-V putih mengkilap mengalami kerusakan parah setelah pengisian bahan bakar di SPBU Pucangsawit, Solo. Kejadian ini viral setelah pemilik mobil, John Arkha Budi (nama diduga), mengunggah kisahnya di Facebook. Mobilnya, dengan nomor polisi AD 1363 IU, tiba-tiba mengalami masalah mesin setelah diisi Pertamax.
Awalnya, sang pemilik berniat mengisi Pertamax untuk performa optimal kendaraannya. Namun, tak lama setelah pengisian, HR-V tersebut mulai batuk-batuk, tersendat, dan akhirnya mogok di tengah jalan. Mobil tersebut kemudian diderek ke bengkel Honda di kawasan Ir Soekarno, Solo Baru.
Di bengkel, teknisi menemukan fakta mengejutkan: tangki bahan bakar HR-V tersebut terkontaminasi air. Campuran Pertamax dan air telah merusak sistem bahan bakar mobil. Kondisi ini digambarkan oleh teknisi sebagai mencampur jus jeruk ke dalam kopi, menggambarkan betapa fatalnya kontaminasi tersebut bagi mesin modern HR-V.
Dampak Bahan Bakar Oplosan terhadap Mesin
Campuran air dan Pertamax mengakibatkan kerusakan serius pada sistem bahan bakar HR-V. Air dapat menyebabkan korosi pada komponen-komponen penting, menyebabkan penyumbatan saluran bahan bakar, dan merusak pompa bahan bakar. Perlu biaya perbaikan yang cukup besar untuk mengatasi kerusakan yang ditimbulkan oleh bahan bakar oplosan ini.
Mesin modern seperti yang terdapat pada HR-V sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar. Kontaminasi air bahkan dalam jumlah sedikit pun dapat menyebabkan kerusakan permanen dan berdampak pada performa mesin hingga kerusakan total. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mengisi bahan bakar di SPBU yang terpercaya dan terjamin kualitasnya.
Praktik Oplosan BBM dan Bahayanya
Kejadian ini menyoroti masih adanya praktik oplosan BBM di beberapa SPBU. Praktik ini merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan merugikan konsumen. Selain merusak kendaraan, praktik ini juga dapat membahayakan keselamatan pengendara.
Mencampur air ke dalam BBM merupakan tindakan kejahatan yang harus ditindak tegas. Konsumen perlu waspada dan jeli dalam memilih SPBU untuk menghindari kejadian serupa. Perlu ditingkatkan pengawasan dan penegakan hukum agar praktik ini dapat dihentikan.
Pentingnya Menjadi Konsumen Cerdas
Kasus HR-V ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu waspada dan menjadi konsumen yang cerdas. Jangan hanya tergiur harga murah, tetapi prioritaskan kualitas dan keamanan bahan bakar yang digunakan.
Sebelum mengisi bahan bakar, perhatikan kondisi SPBU. Pilih SPBU yang ternama dan terjamin kualitasnya. Jangan ragu untuk melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan atau hal-hal mencurigakan di SPBU.
Tips Memilih SPBU dan Mengurangi Risiko:
Kejadian ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik konsumen maupun pengelola SPBU. Keamanan dan kualitas bahan bakar merupakan tanggung jawab bersama untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Ingatlah bahwa kendaraan Anda adalah investasi berharga. Memberikan bahan bakar berkualitas adalah investasi untuk menjaga performa dan umur panjang kendaraan Anda. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali.