Jakarta – Sejak Airlangga Hartarto melepas jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, pertanyaan tentang siapa yang akan menggantikannya terus bergema.
Terbaru, muncul surat dari sejumlah politisi senior Golkar yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), berisi permintaan agar Jokowi bersedia memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut.
Surat yang ditandatangani oleh Mohamad Aly Yahya, Ridwan Mukti, Antony Zeidra Abidin, Ridwan Hisjam, Musfihin Dahlan, Agusman Efendi, dan Riswan Tony tertanggal 14 Agustus 2024 ini berisi ajakan tegas: "Kami memohon keikhlasan dan kesediaan yang terhormat Bapak Ir. H. Joko Widodo untuk kiranya berkenan menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar masa bakti 2024-2029, yang akan ditetapkan dan disahkan dalam forum Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar 2024."
Ridwan Hisjam, salah satu penandatangan surat tersebut, membenarkan isi surat tersebut. Ia menyebutnya sebagai bentuk aspirasi dari para pendukung Golkar di akar rumput.
"Betul, itu tanda tangan saya. Sudah betul," tegas Ridwan Hisjam saat dikonfirmasi, Senin (19/08/2024).
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada halangan hukum untuk menjadikan Jokowi sebagai Ketua Umum Golkar. "Golkar adalah partai terbuka dan demokratis, siapapun boleh dicalonkan menjadi ketum. Golkar adalah partai yang merepresentasikan aspirasi rakyat," jelas Ridwan Hisjam.
Permintaan ini tentu saja memicu perdebatan. Sebagian pihak menilai bahwa langkah ini tidak lazim, mengingat Jokowi saat ini menjabat sebagai Presiden. Namun, Ridwan Hisjam dengan tegas menyatakan, "Undang-undang saja bisa diubah, kok. Ini soal aspirasi rakyat."
Langkah ini tentu akan menjadi sorotan tajam dan menarik perhatian publik. Apakah Jokowi akan menerima ajakan ini dan memimpin Golkar? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
