Topreneur – Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya masih gencar melakukan propaganda untuk memoles citranya. Hal ini memicu pertanyaan dari Pakar Politik Saiful Mujani, yang mempertanyakan tujuan Jokowi di balik strategi ini.

"Masih kampanye? Buat apa pak @jokowi?" tulis Saiful di akun X-nya, Senin (14/10/2024).

Saiful bahkan berspekulasi bahwa propaganda ini mungkin merupakan bagian dari rencana untuk mendukung Gibran Rakabuming, anak Jokowi, dalam Pilpres 2029. "Buat Gibran 2029?" tanyanya.

Saiful menanggapi laporan Majalah Tempo yang mengulas bagaimana Jokowi melakukan propaganda dengan memanfaatkan berbagai media dan influencer.

"Jika Anda terpapar konten media sosial, pidato menteri, atau berita media massa yang memuji-muji program dan kebijakan Jokowi, Anda mungkin sedang mengonsumsi propaganda," tulis Majalah Tempo di media sosialnya, memperkenalkan majalah edisi berjudul "Operasi Memoles Citra".

Tempo menyebut Jokowi mengerahkan humas di berbagai kantor pemerintahan, dipimpin oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Presiden Jokowi sendiri yang meminta anak buahnya membuat kampanye sepuluh tahun pemerintahannya. Dirigennya Kepala Kantor Komunikasi Presiden dan Menteri Komunikasi dan Informatika," tulis Tempo.

Strategi politik Jokowi di akhir masa jabatannya ini menimbulkan pertanyaan dan spekulasi. Apakah ini hanya upaya untuk menjaga citra atau ada agenda politik yang lebih besar di baliknya?