Topreneur – Perdebatan panas antara kader PKS dan pendukung Anies Baswedan di media sosial memantik reaksi dari Ustaz Hilmi Firdausi. Melalui akun Twitternya, Ustaz Hilmi meminta agar kedua kelompok ini kembali akur dan legowo.
"Melihat TL beberapa hari terakhir, sepertinya ada upaya membenturkan kader PKS dan pendukung Pak Anies," tulis Ustaz Hilmi. "Pesan saya, jika anda pendukung PKS asli dan pendukung Pak Anies asli, sudahi debat di medsos, semua pihak kan sdh mengaku legowo."
Ustaz Hilmi juga menyoroti peran buzzer dalam perdebatan ini. "Klo buat pendukung jadi2an alias buzzer, biarin aja pada ribut sendiri, emang tupoksinya begitu. Ga ribut ga cuan," tegasnya.
Cuitan Ustaz Hilmi ini menuai beragam reaksi dari warganet. Ada yang setuju dengan seruannya untuk mengakhiri perdebatan, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan sikap PKS dan menuding adanya upaya rekondisi nama baik partai melalui buzzer.
"Sebaiknya sih sebagai orang yang mengerti agama dan berpendidikan tinggi tidak gampang memfitnah/memberikan stigma "buzzer" apalagi dikaitkan dgn "cuan". Secara psikologis, setiap orang ada fase "menyelesaikan" kekecewaannya. Saya yakin ke2 pihak yg kecewa ini bukan akun bayaran," ujar seorang warganet.
"Tidak hanya mendukung, saya memilih keduanya di pemilu kemarin. Saya titipkan amanah kepada mereka. Namun PKS berkhianat, malah bergabung dgn koalisi oligarki. Saya maklum jika tak bisa usung Anies tapi saya tidak terima mereka gabung oligarki. Munafik!," balas warganet lainnya.
Perdebatan ini menunjukkan kekecewaan sebagian pendukung Anies terhadap sikap PKS yang bergabung dengan koalisi pemerintahan. Di sisi lain, PKS berusaha mempertahankan citra dan menjelaskan alasan di balik keputusan politiknya.
Ustaz Hilmi berharap agar kedua kelompok dapat menahan diri dan fokus pada upaya membangun bangsa, bukan saling menjatuhkan.
