Baru-baru ini, Kaesang Pangarep menjadi perbincangan publik setelah sebuah foto dirinya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) beredar di media sosial. Foto tersebut menampilkan Kaesang mengenakan kaos saat berdiskusi dengan Presiden Jokowi, memicu beragam reaksi dari warganet.
Banyak netizen yang berkomentar di unggahan Instagram Kaesang, sebagian besar dengan nada bercanda. Namun, ada juga yang menyoroti penampilan Kaesang yang dianggap kurang sopan karena mengenakan kaos saat bertemu dengan kepala negara. Caption foto yang ditulis Kaesang pun turut menjadi pembahasan.
Foto tersebut diambil saat Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, menemani Jokowi berlibur di Yogyakarta pada akhir pekan 27-28 Januari 2024. Presiden Jokowi diketahui mengunjungi sebuah mal di Sleman pada Sabtu malam. Kunjungan Jokowi ke Yogyakarta direncanakan hingga Rabu, 31 Januari 2024, dan beliau menginap di Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta.
Dalam foto yang diunggah Kaesang di akun Instagramnya, @kaesangp, terlihat ia dan Raja Juli Antoni, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sedang berdiskusi dengan Presiden Jokowi. Kaesang memberi keterangan foto tersebut dengan kalimat, “Pelatih sedang memberikan arahan.”
Kalimat “Pelatih sedang memberikan arahan” yang singkat tersebut memicu spekulasi di kalangan netizen. Banyak yang menduga perbincangan tersebut berkaitan dengan Pemilu 2024 dan PSI, mengingat Jokowi dikabarkan terlibat dalam dinamika politik menjelang Pemilu dan Kaesang sendiri merupakan Ketua Umum PSI.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai isi perbincangan tersebut, beragam reaksi bermunculan di media sosial. Sebagian besar netizen menanggapi dengan candaan, sementara sebagian lainnya menganggap penampilan Kaesang kurang sopan. Namun, sebagian besar publik menganggapnya sebagai guyonan belaka.
Peristiwa ini menunjukkan betapa sensitifnya isu mengenai protokol dan penampilan saat bertemu dengan pejabat negara. Meskipun Kaesang diketahui memiliki gaya yang lebih kasual, interaksi dengan Presiden Jokowi menimbulkan perdebatan di kalangan publik mengenai batas antara kedekatan keluarga dan kesopanan formal.
Kedekatan Kaesang dengan ayahnya serta perannya sebagai Ketua Umum PSI membuat peristiwa ini lebih menarik perhatian. Hal ini menunjukkan bagaimana kehidupan pribadi seseorang dapat berkaitan erat dengan peran publiknya, khususnya di dunia politik Indonesia.
Insiden ini juga menyoroti bagaimana media sosial dapat mempercepat penyebaran informasi dan memicu berbagai interpretasi dari sebuah peristiwa. Foto sederhana yang diunggah Kaesang memicu diskusi publik yang luas dan beragam, menunjukkan daya jangkau dan pengaruh media sosial di Indonesia saat ini. Ke depan, peristiwa ini mungkin dapat memberikan pelajaran berharga mengenai kesopanan dan protokol, terutama dalam interaksi dengan pejabat negara.