Topreneur – Kabar mengejutkan datang dari dunia kendaraan listrik Indonesia. Gogoro, perusahaan asal Taiwan yang terkenal dengan sistem swap baterai, memutuskan untuk menarik diri dari Indonesia! Padahal, Gogoro sempat berkolaborasi dengan Gojek dan GoTo Group untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Tanah Air.
Gogoro, yang pada tahun 2022 bersemangat mengumumkan kolaborasi ini, kini justru mencoret Indonesia dari rencananya. Kemitraan dengan Gojek pun dinyatakan gagal.
"Jika Gogoro benar-benar ingin memasuki Indonesia melalui usaha patungan, saya pikir mereka akan melakukan segala cara untuk mewujudkannya," ujar Patrick Adhiatmaja, Direktur pelaksana Electrum, perusahaan patungan EV antara Gojek dan perusahaan energi lokal TBS.
Kekecewaan Gojek terhadap keputusan Gogoro ini tentu saja menjadi sorotan. Gojek sendiri telah berinvestasi di Gogoro dan berharap dapat mendorong perkembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Kabar ini semakin menarik mengingat pasar kendaraan listrik global juga sedang menghadapi tantangan. Uni Eropa baru-baru ini memberlakukan tarif tinggi pada impor kendaraan listrik dari Tiongkok. Pajak impor naik dari 10% hingga 45% selama lima tahun ke depan. Hal ini menjadi tantangan bagi Tiongkok yang mengandalkan Asia Tenggara sebagai pasar utama ekspor mereka.
Apakah keputusan Gogoro ini terkait dengan tantangan global yang dihadapi? Atau ada faktor lain yang membuat Gogoro mengurungkan niatnya? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.