Kesalahan Bagnaia? Ducati Rekrut Marquez, Fakta Mengejutkan Terungkap

Redaksi

Francesco Bagnaia, pembalap Ducati, secara mengejutkan menyalahkan dirinya sendiri atas keputusan tim untuk merekrut Marc Marquez. Pernyataan kontroversial ini muncul setelah musim MotoGP 2024 yang berakhir dengan kegagalan Bagnaia meraih gelar juara dunia.

Meskipun menguasai sebagian besar balapan dengan menang 18 kali, termasuk sprint race, Bagnaia harus puas menjadi runner-up. Kekalahan tipis 10 poin dari Jorge Martin, pembalap satelit Ducati, menjadi titik balik dalam pandangan Bagnaia.

Bagnaia Menuding Kesalahannya Sendiri

Bagnaia mengakui kegagalannya meraih gelar juara dunia tahun lalu sebagai penyebab utama perekrutan Marquez oleh Ducati. Ia merasa, performanya yang kurang konsisten, meski mengendarai motor tercepat, membuat Ducati mengambil langkah drastis.

Pernyataan ini disampaikan Bagnaia dalam wawancara dengan GPone. Ia dengan tegas menyatakan bahwa keputusan merekrut Marquez adalah konsekuensi langsung dari performanya yang kurang maksimal di musim sebelumnya.

Ambisi Ducati untuk Kembali Meraih Gelar Juara

Ducati gagal mempertahankan gelar juara dunia untuk tiga tahun berturut-turut setelah Bagnaia hanya finis di posisi kedua. Hal ini mendorong Ducati untuk mencari solusi, dan merekrut Marc Marquez dinilai sebagai langkah strategis untuk kembali ke puncak.

Marquez, dengan reputasinya sebagai pembalap top, diharapkan dapat membawa Ducati meraih kembali gelar juara dunia yang telah lama menjadi target utama tim. Perekrutan ini juga menandakan ambisi besar Ducati di kancah balap MotoGP.

Awal Musim MotoGP 2025 yang Menjanjikan bagi Marquez

Marc Marquez memulai musim 2025 dengan performa yang sangat impresif. Ia telah meraih empat kemenangan sprint race dan tiga kemenangan penuh dari empat seri awal MotoGP.

Sementara itu, Bagnaia baru meraih satu kemenangan di MotoGP Amerika Serikat. Meskipun demikian, ia tetap optimis untuk mengejar ketertinggalan dan bersaing memperebutkan gelar juara.

Saat ini, Marquez memimpin klasemen dengan perolehan poin yang signifikan. Alex Marquez berada di posisi kedua, diikuti Bagnaia di posisi ketiga dan Franco Morbidelli di posisi keempat.

Meskipun mengakui kesulitannya dalam mengejar Marquez, Bagnaia tetap bertekad untuk memberikan yang terbaik dan menargetkan gelar juara dunia di musim ini. Namun, ia realistis bahwa persaingan akan sangat ketat.

Kehadiran Marquez di Ducati jelas mengubah peta persaingan MotoGP 2025. Bagnaia harus bekerja ekstra keras untuk mengatasi tantangan tersebut dan membuktikan dirinya sebagai pembalap terbaik.

Musim MotoGP 2025 masih panjang dan penuh dengan ketidakpastian. Perkembangan selanjutnya akan sangat menentukan siapa yang akan keluar sebagai juara dunia tahun ini. Persaingan yang ketat di antara para pembalap top diprediksi akan menghibur para penggemar MotoGP di seluruh dunia.

Also Read

Tags

Topreneur