Kesetaraan Gender: Waka MPR Tekankan Konsistensi Penerapannya, Kenapa Penting?

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya konsistensi dalam mendorong kesetaraan gender di Indonesia. Upaya ini krusial untuk membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Kesenjangan Upah Gender: Fakta Menyedihkan dari Data ILO

Meskipun ada kemajuan dalam pendapatan rata-rata pekerja Indonesia, kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan masih mengkhawatirkan.

Data International Labour Organization (ILO) menunjukkan disparitas yang signifikan. Pada 2021, upah pekerja laki-laki rata-rata Rp 16.815 per jam, sementara perempuan hanya Rp 16.576.

Namun, pada 2022, upah perempuan menurun drastis menjadi Rp 14.784 per jam, jauh di bawah upah laki-laki yang mencapai Rp 16.939 per jam.

Tren ini berlanjut hingga 2023. Upah laki-laki naik menjadi Rp 17.074 per jam, sedangkan upah perempuan sedikit menurun menjadi Rp 14.779 per jam.

Implikasi Kesenjangan Upah

Kesenjangan upah ini menunjukkan bahwa perempuan yang bekerja tidak mendapatkan akses dan penghargaan yang sama dengan laki-laki.

Kondisi ini menghambat terwujudnya kesetaraan gender, cita-cita yang diperjuangkan RA Kartini sejak ratusan tahun lalu.

Nilai-Nilai Emansipasi RA Kartini dan Kebijakan Pemerintah

Lestari Moerdijat mengajak seluruh pihak untuk merenungkan nilai-nilai emansipasi yang diperjuangkan RA Kartini.

Kartini memperjuangkan kesetaraan hak perempuan dalam pendidikan, pekerjaan, dan politik. Nilai-nilai ini perlu diimplementasikan dalam kebijakan pemerintah.

Pemerintah perlu melakukan evaluasi kebijakan yang belum mengedepankan kesetaraan gender. Hal ini penting untuk menciptakan lapangan kerja yang adil dan setara.

Peran Pemangku Kepentingan

Para pemangku kebijakan memiliki tanggung jawab besar dalam mengatasi kesenjangan gender.

Mereka perlu memastikan perempuan mendapatkan akses yang sama terhadap peluang dan penghargaan finansial.

Mengakhiri Kesenjangan Upah untuk Produktivitas yang Lebih Baik

Lestari Moerdijat mendorong penghapusan kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan.

Dengan penghargaan dan perlakuan yang adil, pekerja akan lebih termotivasi dan produktif.

Menutup kesenjangan upah akan meningkatkan semangat kerja dan produktivitas secara keseluruhan, membawa manfaat bagi perekonomian nasional.

Perjuangan kesetaraan gender membutuhkan komitmen bersama. Dengan memahami nilai-nilai emansipasi RA Kartini dan melakukan evaluasi kebijakan secara berkala, Indonesia dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan setara bagi semua.

Exit mobile version