Dominasi Meta di dunia media sosial tak terbantahkan. Miliaran pengguna aktif di Facebook, Instagram, dan WhatsApp menjadi bukti nyata kekuatan kerajaan digital yang dibangun Mark Zuckerberg.
Namun, kesuksesan ini kini diuji oleh gugatan antimonopoli yang berpotensi mengguncang fondasi Meta. Tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan akuisisi yang bertujuan meredam persaingan menjadi sorotan utama dalam persidangan.
Akuisisi Instagram dan WhatsApp: Strategi Agresif Meta?
Meta mengakuisisi Instagram pada tahun 2012 seharga US$1 miliar.
Platform berbagi foto ini dengan cepat menjadi raksasa media sosial, melahirkan fenomena influencer dan mengubah lanskap pemasaran digital.
Empat tahun kemudian, Meta kembali melakukan langkah besar dengan membeli WhatsApp seharga US$19 miliar.
Aplikasi pesan instan ini kini digunakan lebih dari 2 miliar pengguna aktif global, menegaskan dominasi Meta di ranah komunikasi digital.
Gugatan Antimonopoli: Tuduhan Penyalahgunaan Kekuasaan
Komisi Perdagangan Federal (FTC) mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Meta pada Desember 2020.
Mereka menuduh Meta secara sengaja mengakuisisi Instagram dan WhatsApp untuk mencegah persaingan, melanggar undang-undang antimonopoli federal.
Email internal Zuckerberg yang mengungkapkan kekhawatiran atas popularitas Instagram – bahkan menyebutnya “menakutkan” – dijadikan bukti oleh FTC.
FTC menyatakan Meta secara sistematis memburu dan mengakuisisi calon pesaing yang dianggap mengancam bisnisnya.
Bukti yang Disajikan FTC
FTC menyajikan bukti berupa email internal yang menunjukkan kekhawatiran Meta terhadap pertumbuhan pesaingnya.
Email tersebut mengungkapkan pertimbangan Meta untuk membayar mahal agar dapat mengakuisisi Instagram sebelum menjadi ancaman serius.
Respon Meta dan Implikasi Hukum
Meta membantah tuduhan FTC.
Mereka berargumen bahwa Instagram, Facebook, dan WhatsApp bersaing dengan platform lain seperti TikTok, YouTube, dan X (sebelumnya Twitter).
Meta juga menyoroti dampak negatif dari putusan yang akan membatasi inovasi Amerika dan justru menguntungkan kompetitor dari negara lain, khususnya China, di bidang teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).
Jika pengadilan memutuskan mendukung FTC, Zuckerberg mungkin dipaksa untuk memisahkan WhatsApp dan Instagram dari Meta.
Keputusan ini akan berdampak signifikan terhadap operasional perusahaan dan bahkan berpotensi mengakibatkan penutupan salah satu atau kedua platform tersebut.
Kasus ini memiliki implikasi yang sangat luas terhadap regulasi teknologi dan akuisisi perusahaan besar di masa depan. Hasil persidangan akan menentukan apakah model bisnis Meta dapat dipertahankan atau akan menjadi preseden baru untuk pengawasan yang lebih ketat terhadap monopoli digital.