Mimpi iPhone Buatan Amerika? Faktanya Mengejutkan!

Setiap iPhone dihiasi label “Designed by Apple in California,” namun realitanya, proses pembuatannya jauh lebih kompleks. Meskipun dirancang di California, mayoritas iPhone diproduksi di China.

Apple menjual lebih dari 220 juta iPhone per tahun, dan diperkirakan 90% di antaranya dirakit di China. Meskipun sempat ada ancaman tarif dari pemerintahan Trump, untuk saat ini produksi iPhone masih aman.

Ambisi Memindahkan Produksi iPhone ke AS: Sebuah Tantangan Besar

Pemerintahan Trump sebelumnya berambisi memindahkan produksi teknologi penting, termasuk iPhone, ke Amerika Serikat. Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan hal tersebut sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada China.

Namun, usaha ini menghadapi kendala yang sangat besar. Para ahli menilai, memindahkan proses perakitan iPhone ke AS bukanlah hal yang mudah dan mungkin mustahil dalam waktu dekat.

Kendala Infrastruktur dan Tenaga Kerja di Amerika Serikat

Eli Friedman, mantan penasihat akademis Apple, menyebut gagasan memindahkan operasi perakitan ke AS sebagai “fantasi belaka”. Apple sebenarnya telah mempertimbangkan diversifikasi rantai pasokan sejak 2013, tetapi AS bukan pilihan yang realistis.

Vietnam dan India menjadi lokasi alternatif yang lebih memungkinkan. Amerika Serikat dinilai kekurangan fasilitas manufaktur yang sebanding dengan China dan juga kekurangan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang dibutuhkan.

Tinglong Dai, profesor bisnis di Universitas Johns Hopkins, menekankan kurangnya tenaga kerja terampil dan hilangnya kemampuan produksi dalam skala besar di AS sebagai hambatan utama.

Kualitas Tenaga Kerja, Bukan Upah Murah, Alasan Utama Produksi di China

Sebagai gambaran, Foxconn, perusahaan yang merakit iPhone, mempekerjakan 300.000 pekerja di Zhengzhou, China, pusat produksi iPhone utama.

CEO Apple, Tim Cook, pernah menjelaskan bahwa pilihan China bukan karena upah murah, melainkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja terampil yang tersedia.

Kemampuan dan keahlian spesifik yang dimiliki oleh tenaga kerja di China menjadi faktor kunci yang sulit ditiru di negara lain dalam waktu singkat.

Rantai pasokan dan manufaktur Apple di China sudah sangat kompleks dan terintegrasi. Membangun sistem yang setara di AS membutuhkan waktu, investasi, dan upaya yang sangat besar.

Kesimpulan: Tantangan Kompleks dalam Memindahkan Produksi iPhone

Memindahkan produksi iPhone ke AS menghadapi berbagai kendala signifikan, mulai dari infrastruktur, tenaga kerja terampil, hingga kompleksitas rantai pasokan yang sudah mapan di China. Meskipun ada keinginan politik untuk mengurangi ketergantungan pada China, realitanya menunjukkan bahwa proses ini akan sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama.

Ke depan, diversifikasi rantai pasokan Apple kemungkinan akan berlanjut, dengan negara-negara seperti Vietnam dan India menjadi target utama. Namun, dominasi China dalam perakitan iPhone tampaknya akan tetap berlangsung dalam waktu yang cukup panjang.

Topreneur
Exit mobile version