Serangan terhadap mobil dan dealer Tesla meluas ke Eropa, memicu spekulasi terkait hubungan Elon Musk dengan pemerintahan Donald Trump.
Serangan di Jerman dan Swedia
Tujuh mobil Tesla dibakar di sebuah dealer di Ottersberg, Jerman, akhir pekan lalu. Insiden serupa terjadi di Swedia, dua dealer Tesla di Stockholm dan Malmo dirusak dengan cat semprot oranye.
Motif Serangan Belum Jelas
Polisi masih menyelidiki motif di balik serangan-serangan tersebut. Namun, kaitannya dengan sentimen negatif terhadap Elon Musk menjadi fokus penyelidikan.
Kebakaran Massal di Italia
Sebanyak 17 mobil Tesla terbakar di sebuah dealer di Roma, Italia. Kepolisian anti-teror diturunkan untuk membantu penyelidikan.
Tanggapan Pemerintah Italia
Menteri dalam negeri Italia telah menginstruksikan peningkatan keamanan di seluruh dealer Tesla di negara tersebut. Langkah ini diambil sebagai antisipasi serangan susulan.
Reaksi Elon Musk
Elon Musk menyebut insiden kebakaran di Roma sebagai “terorisme” melalui akun media sosialnya. Video kebakaran yang beredar di media sosial memperlihatkan kobaran api yang besar.
Latar Belakang Protes dan Boikot
Kedekatan Elon Musk dengan Presiden Trump sejak pelantikan Trump Januari 2025 memicu gelombang protes dan boikot terhadap Tesla. Musk bahkan diangkat ke posisi strategis di ‘Department of Government Efficiency’.
Protes Damai dan Aksi Vandalisme
Mayoritas protes terhadap Musk dan Tesla berlangsung damai. Namun, beberapa insiden perusakan, baik terhadap mobil maupun dealer, telah terjadi di Amerika Serikat dan kini meluas ke Eropa.
Serangan-serangan terhadap Tesla di Eropa menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya aksi serupa. Penyelidikan yang menyeluruh dibutuhkan untuk mengungkap motif pelaku dan mencegah insiden serupa terjadi di masa depan. Peristiwa ini juga menyoroti dampak signifikan dari hubungan politik terhadap sentimen publik dan bisnis.