Mobil Listrik Bekas Terbengkalai: Dealer Ogah Tampung, Harga Anjlok Parah

Asa Ardiana

Mobil Listrik Bekas Terbengkalai: Dealer Ogah Tampung, Harga Anjlok Parah

Topreneur – Pasar mobil listrik bekas di Korea Selatan tengah dilanda badai. Dealer mobil bekas di Janghanpyeong, pusat perdagangan mobil bekas terbesar di negara itu, kini enggan menampung mobil listrik bekas. Penyebabnya? Harga mobil listrik bekas anjlok drastis, menyusul kebakaran besar yang melibatkan mobil Mercedes-Benz EV di Incheon.

Cho, salah satu dealer di Janghanpyeong, mengungkapkan bahwa bisnisnya yang dulunya ramai di bidang kendaraan listrik bekas, kini meredup. "Harga kendaraan listrik telah turun karena hanya sedikit orang yang ingin membelinya saat ini," ujar Cho. "Harganya bisa turun lebih jauh jika masyarakat terus berhati-hati dalam membelinya."

Mobil Listrik Bekas Terbengkalai: Dealer Ogah Tampung, Harga Anjlok Parah

Sebagai contoh, harga Mercedes-Benz EQE 2022 kini berada di angka 60 juta won, menurut data dari Encar, dealer online. Namun, Nikkei Asia menemukan penawaran yang lebih rendah, yaitu 54 juta won.

Kejadian kebakaran di Incheon yang melibatkan mobil listrik Mercedes-Benz EV telah memicu kekhawatiran publik terhadap keamanan kendaraan listrik. Hal ini membuat konsumen semakin enggan membeli mobil listrik, sehingga permintaan di pasar domestik turun drastis, hampir separuh sejak kejadian tersebut.

"Konsumen semakin khawatir terhadap kendaraan listrik, sehingga mengurangi permintaan kendaraan tersebut di pasar domestik," ungkap Lee Hang-koo, kepala Institut Teknologi Konvergensi Otomotif Jeongbuk, kepada Nikkei Asia.

Tak hanya dealer, produsen kendaraan listrik dan baterai juga tengah berupaya mengatasi sentimen negatif konsumen dan kemungkinan peraturan yang lebih ketat setelah kebakaran tersebut.

Kejadian ini menjadi sorotan media di Korea Selatan, negara yang gencar mengadopsi kendaraan listrik dengan dukungan insentif pemerintah dan industri baterai yang kuat. Walaupun kebakaran di Incheon hanya melibatkan satu mobil, dampaknya meluas ke ratusan kendaraan lainnya yang terparkir di tempat kejadian.

Survei yang dilakukan oleh Consumer Insight, lembaga jajak pendapat di Seoul, menunjukkan bahwa enam dari sepuluh pemilik kendaraan listrik kini khawatir tentang bagaimana memberikan kompensasi kepada korban jika terjadi kebakaran di mobil mereka.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi industri kendaraan listrik di Korea Selatan. Tantangan besar kini dihadapi untuk memulihkan kepercayaan konsumen dan mengatasi kekhawatiran mereka terhadap keamanan kendaraan listrik.

Also Read

Tags

Topreneur