Topreneur – Industri otomotif Eropa tengah dilanda kekhawatiran. Kehadiran mobil listrik China yang semakin agresif di pasar global mengancam dominasi mereka. Sebuah badan industri pembuat mobil Eropa bahkan memperingatkan, penjualan mobil Eropa terancam ambruk!
Bukan hanya penjualan yang terancam, jutaan pekerjaan juga berada di ujung tanduk. Ancaman ini terungkap dalam sebuah makalah internal yang dilihat oleh kantor berita Jerman (DPA) pada hari Sabtu. Makalah tersebut menyebutkan, industri otomotif Eropa tidak mampu memenuhi peraturan iklim Uni Eropa (UE) yang semakin ketat.
Akibatnya, mereka akan menghadapi denda miliaran euro. Untuk menghindari denda, industri ini terpaksa mengurangi produksi secara signifikan. Langkah ini mengancam jutaan lapangan kerja di UE.
Peringatan ini muncul ketika para produsen menyadari bahwa mereka mungkin tidak mampu memenuhi target iklim UE. Aturan yang dimaksud adalah batasan armada, yang menetapkan batas emisi karbon dioksida (CO2) mobil. Batas ini tidak boleh dilampaui oleh rata-rata semua kendaraan yang terdaftar di UE pada tahun tertentu.
Saat ini, batas emisi CO2 adalah 115,1 gram per kilometer per kendaraan. Angka ini diperkirakan akan turun menjadi 93,6 gram pada tahun 2025 dan 49,5 gram pada tahun 2030. Produsen mobil yang melebihi batas emisi akan dikenakan denda.
Kehadiran mobil listrik China yang semakin agresif di pasar global semakin memperburuk situasi. Mobil listrik China menawarkan harga yang lebih kompetitif dan teknologi yang canggih. Hal ini membuat produsen mobil Eropa semakin tertekan untuk memenuhi target emisi dan bersaing di pasar global.
