Motor Listrik Gagal Tembus Pasar Indonesia? AISI Ungkap Alasannya!

Topreneur – Pemerintah gencar mendorong penggunaan motor listrik sebagai solusi ramah lingkungan. Subsidi dan insentif pun digelontorkan untuk menarik minat masyarakat. Namun, faktanya, penjualan motor listrik di Indonesia masih jauh dari harapan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengungkap sejumlah tantangan yang membuat motor listrik sulit menembus pasar Indonesia. Data AISI menunjukkan, dari tahun 2017 hingga 2023, penjualan motor listrik hanya mencapai 54 ribu unit. Angka ini jauh dari target yang diharapkan.

"Di dalam industrinya, penerimaan konsumen ternyata tidak secepat roda empat," ungkap Johannes Loman, Ketua Umum AISI. "Alasannya, keterbatasan jarak dan waktu charging yang lama, padahal pengendara motor butuh kecepatan dan range yang jauh."

Berikut beberapa tantangan utama yang dihadapi motor listrik di Indonesia:

1. Jarak Tempuh dan Waktu Pengisian Daya Terbatas

Jarak tempuh motor listrik yang terbatas dan waktu pengisian daya yang lama menjadi kendala utama. Masyarakat Indonesia terbiasa dengan motor konvensional yang praktis dan memiliki jangkauan lebih luas.

2. Harga Masih Tinggi

Harga motor listrik masih relatif mahal dibandingkan motor konvensional. Hal ini menjadi pertimbangan utama bagi konsumen Indonesia yang sensitif terhadap harga.

3. Keterbatasan Infrastruktur Pendukung

Ketersediaan Stasiun Pengisian Daya Umum (SPLU) yang masih terbatas menjadi kendala. Konsumen khawatir akan kesulitan mengisi daya motor listrik mereka saat bepergian jauh.

4. Kurangnya Kesadaran dan Edukasi

Masyarakat masih kurang mendapatkan informasi dan edukasi yang cukup tentang keunggulan dan manfaat motor listrik. Hal ini menyebabkan banyak konsumen yang masih ragu untuk beralih.

5. Nilai Jual Kembali

Konsumen Indonesia juga mempertimbangkan nilai jual kembali saat membeli kendaraan. Pasar motor listrik bekas masih belum berkembang dengan baik, sehingga konsumen khawatir akan kesulitan menjual kembali motor listrik mereka di kemudian hari.

Tantangan-tantangan ini menunjukkan bahwa pemerintah perlu melakukan langkah strategis untuk mendorong adopsi motor listrik di Indonesia. Edukasi, infrastruktur, dan harga menjadi kunci utama untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan ini.

Exit mobile version