Opera, peramban legendaris yang tak asing lagi, ikut serta dalam gelombang antusiasme kecerdasan buatan (AI) yang tengah melanda industri teknologi. Mereka baru saja meluncurkan Browser Operator, agen AI yang terintegrasi langsung ke dalam browser. Fitur ini memungkinkan otomatisasi berbagai tugas online, mulai dari berbelanja hingga memesan tiket, sesuai klaim Opera.
Browser Operator merupakan contoh dari tren *agentic AI* yang semakin berkembang. AI jenis ini mampu menjalankan tugas kompleks secara mandiri, layaknya asisten virtual yang beroperasi di dunia nyata. Peluncuran resminya dilakukan di Mobile World Congress Barcelona pada Maret 2025.
1. Otomatisasi Tugas Online dengan Browser Operator
Browser Operator dirancang untuk mengotomatiskan tugas online yang berulang dan memakan waktu. Ia mampu memahami instruksi dalam bahasa alami, sehingga pengguna bisa memberikan perintah seperti “Belikan saya 10 pasang kaos kaki putih ukuran 42 dari Nike” atau “Carikan hotel bintang 4 di Bali untuk tanggal 20-23 April”.
Kemampuannya melampaui sekadar *check out*. Browser Operator bisa melakukan pencarian menyeluruh, membandingkan harga, membaca ulasan, dan menyelesaikan pemesanan. Pengguna dapat memantau setiap langkah melalui antarmuka *chat* yang intuitif. AI akan meminta konfirmasi pada tahapan krusial seperti pengisian formulir atau pembayaran.
Akses Browser Operator bisa melalui *sidebar* Opera atau Command Line. Pengguna memiliki kendali penuh dan dapat mengambil alih kapan saja. Riwayat aktivitas AI tercatat dan dapat diperiksa, bahkan memungkinkan pembatalan pesanan jika diperlukan.
2. Keunggulan Browser Operator Dibanding Agen AI Lainnya
Opera mengembangkan Browser Operator dengan pendekatan berbeda. Ia tidak bergantung pada *screenshot* atau rekaman video untuk memahami halaman web. Browser Operator memanfaatkan DOM Tree dan data *layout* browser, membuatnya lebih efisien dalam memproses informasi.
Teknologi ini memungkinkan akses ke seluruh halaman web sekaligus tanpa perlu *scroll*, mempercepat proses pengerjaan tugas. Ia juga mampu menangani *popup* dialog, seperti penerimaan *cookie*, tanpa mengganggu alur kerja.
Privasi menjadi prioritas. Data sensitif seperti riwayat *browsing*, informasi login, dan pengaturan *cookie* disimpan lokal di perangkat pengguna. Opera memastikan tidak ada data ketikan atau *screenshot* yang dikirim ke server mereka selama Browser Operator beroperasi. Hanya instruksi pengguna dan data relevan dari halaman web yang diproses.
3. Potensi dan Aplikasi Browser Operator
Browser Operator sangat menjanjikan untuk kemudahan belanja online. Pengguna dapat meminta AI mencari produk kebutuhan sehari-hari, membandingkan harga dari berbagai *e-commerce*, dan memastikan penawaran terbaik tanpa membuka banyak tab browser.
Pemesanan online juga menjadi lebih praktis. Memesan tiket bioskop, meja restoran, atau tiket konser cukup dengan menyebutkan detailnya, dan AI akan mencari ketersediaan dan membantu proses pemesanan.
Pencarian informasi produk menjadi lebih efisien. Misalnya, saat ingin membeli *gadget*, AI dapat membandingkan spesifikasi dan harga dari berbagai toko online, mengumpulkan informasi penting seperti spesifikasi teknis, ulasan, dan harga dalam tampilan yang mudah dibaca.
Walaupun saat ini masih terbatas pada tugas-tugas sederhana, Browser Operator tetap menghemat waktu pengguna. Pengguna dapat mengerjakan tugas lain sambil AI menyelesaikan tugas-tugas online, kemudian memeriksa dan mengkonfirmasinya saat proses selesai.
Saat ini Browser Operator masih dalam versi *preview*. Opera berencana meluncurkan fitur ini sepenuhnya sebagai bagian dari program AI Feature Drop dalam waktu dekat. Menarik untuk menantikan kehadiran penuh fitur canggih ini.
Sebagai penutup, Browser Operator dari Opera menawarkan pendekatan baru dan inovatif dalam memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam berinteraksi dengan dunia online. Kemampuan otomatisasi tugas, fokus pada privasi, dan antarmuka yang intuitif menjadikannya fitur yang patut dinantikan kehadirannya secara penuh.
