Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan perdebatan sengit antara seorang pengendara mobil dan sopir Brio. Perdebatan ini bermula dari teguran pengendara mobil terhadap sopir Brio yang tengah mundur di jalur keluar tol.
Sopir Brio tersebut menolak teguran tersebut, memicu perselisihan yang memanas. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan penting: seberapa penting dan bagaimana cara yang tepat untuk menegur pengendara yang melanggar aturan lalu lintas?
Marah Ditegur Mundur di Tol: Dilema Menegur Pengendara Nakal
Menegur pengendara yang melanggar aturan di jalan raya memang perlu kehati-hatian. Niat baik mengingatkan demi keselamatan bersama bisa berujung konflik jika cara menegurnya salah.
Seperti kasus viral sopir Brio yang marah karena ditegur saat mundur di jalur keluar tol, menunjukkan betapa sensitifnya situasi ini.
Pengendara yang menegur merasa tindakan sopir Brio berbahaya dan berpotensi kecelakaan. Sementara itu, sopir Brio bersikukuh tindakannya tidak mengganggu pengendara lain.
Pernyataan “Nggak nyelakain orang kan?” dari sopir Brio mencerminkan sikap kurang bertanggung jawab dan mengabaikan potensi bahaya yang sebenarnya ada.
Mengalah atau Viralkan? Strategi Menghadapi Pelanggaran Lalu Lintas
Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyarankan untuk mengutamakan keselamatan dan menghindari konflik. Meskipun menegur pengendara yang melanggar aturan adalah tindakan yang tepat, cara penyampaiannya perlu diperhatikan.
Sony Susmana menambahkan bahwa sikap pengendara Indonesia yang cenderung mudah tersinggung (sumbu pendek) membuat menegur dengan baik pun berisiko menimbulkan perselisihan.
Sebagai alternatif, Sony Susmana menyarankan untuk memviralkan kejadian tersebut di media sosial. Langkah ini dinilai efektif sebagai sanksi sosial terhadap pelanggar lalu lintas.
Bahaya Mundur di Tol dan Aturan yang Berlaku
Mundur di jalan tol, terutama di jalur keluar, sangat dilarang. Hal ini berdasarkan aturan yang disampaikan melalui laman Instagram PUPR BPJT.
Jika salah mengambil jalur keluar tol, pengendara dilarang mundur, bahkan di bahu jalan sekalipun. Pengendara disarankan untuk melanjutkan perjalanan hingga pintu keluar berikutnya.
Memundurkan kendaraan di jalan tol meningkatkan risiko kecelakaan, khususnya kecelakaan tabrak belakang. Hal ini dikarenakan kecepatan kendaraan di jalan tol yang relatif tinggi.
Kejadian viral ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama di jalan raya.
Selain itu, pengendara lain juga perlu bijak dalam menegur pelanggaran, dengan memilih cara yang tepat dan aman untuk mencegah konflik yang tidak perlu.
Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pengguna jalan untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam berkendara.