Pergantian Ketum Golkar: Serangan Kilat atau Strategi Cerdas?

Mas Addy

Pergantian Ketum Golkar: Serangan Kilat atau Strategi Cerdas?

Pergantian kepemimpinan di Partai Golkar yang baru saja terjadi, dengan Bahlil Lahadalia menggantikan Airlangga Hartarto, menimbulkan berbagai spekulasi. Salah satunya, pakar dari Universitas Pertahanan (Unhan), Dina Hidayana, melihat adanya "serangan kilat" atau "blitzkrieg" dalam proses pergantian tersebut.

Dina menjelaskan bahwa blitzkrieg merupakan strategi militer yang menekankan serangan cepat dan mendadak untuk melumpuhkan lawan. "Serangan ini bersifat kilat dan fokus pada sasaran, sehingga lawan tidak sempat bereaksi," ungkap Dina.

Pergantian Ketum Golkar: Serangan Kilat atau Strategi Cerdas?

Menurutnya, strategi blitzkrieg juga sering diterapkan dalam dunia politik. "Pergantian kepemimpinan yang tidak terduga seperti ini bisa jadi merupakan hasil dari strategi blitzkrieg," tegasnya.

Dina menekankan bahwa keberhasilan blitzkrieg di dunia politik membutuhkan perencanaan matang dan kontrol yang kuat. "Tanpa persiapan sistematis dan kontrol penuh, strategi ini bisa berujung pada kekalahan," imbuhnya.

Pernyataan Dina ini menimbulkan pertanyaan menarik. Apakah pergantian Ketum Golkar ini memang merupakan hasil dari serangan kilat yang terencana, atau hanya sebuah proses politik biasa? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Also Read

Tags

Topreneur