Jakarta, Topreneur – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina resmi mengikat perjanjian dengan Pertamina EP Cepu dan Saka Energi Muriah Ltd untuk mengamankan pasokan gas dari Blok Cepu dan Muriah. Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) ini dilakukan di tengah gelaran IOG Supply Chain & National Capacity Summit 2024 (IOG SCM Summit) yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (14/8/2024).
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menjadi perwakilan perusahaan dalam penandatanganan tersebut. Acara penting ini turut disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko.
"Langkah ini merupakan bukti nyata komitmen PGN dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai kemandirian energi nasional," ujar Rosa Permata Sari. "Pasokan gas dari Blok Cepu dan Muriah akan memperkuat posisi PGN sebagai penyedia energi yang handal dan terpercaya bagi industri di Indonesia."
Menteri Luhut dalam sambutannya menekankan pentingnya industri migas bagi perekonomian nasional. Ia juga menyampaikan optimismenya terhadap potensi gas yang besar di Indonesia, terutama di wilayah IDD, Sulawesi Selatan, Masela, dan Andaman. "Tantangannya adalah bagaimana kita mengelolanya dengan baik dan melibatkan para ahli untuk memaksimalkan potensi ini," ujar Luhut.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menambahkan bahwa pengembangan industri migas dalam negeri tidak hanya akan memperkuat rantai pasokan dan mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga akan mempercepat penyediaan barang dan jasa serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Penandatanganan PJBG ini menjadi bukti nyata upaya PGN dalam mengamankan pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat kemandirian energi Indonesia di masa depan.
