Pemerintah Indonesia akan kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap kedua tahun 2025 pada bulan April mendatang.
Penyaluran tahap pertama PKH dan BPNT telah dilakukan pada Februari hingga Maret 2025.
Kedua bansos ini merupakan program reguler yang umumnya dicairkan empat tahap dalam setahun, setiap tiga bulan sekali.
Mengenal Perbedaan PKH dan BPNT
Banyak masyarakat yang mengira PKH dan BPNT sama, padahal keduanya memiliki perbedaan signifikan.
PKH menyasar keluarga miskin dengan kriteria penerima tertentu, sementara BPNT menargetkan keluarga pra-sejahtera yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan.
Nominal bantuan dan metode pencairan juga berbeda antara kedua program tersebut.
Rincian Bansos PKH dan BPNT
PKH diberikan berdasarkan komponen penerima, meliputi kesehatan (anak usia dini, ibu hamil), pendidikan (SD, SMP, SMA), dan kesejahteraan sosial (disabilitas, lansia).
Nominal bantuan PKH bervariasi tergantung komponen yang dimiliki penerima manfaat.
Misalnya, ibu hamil menerima Rp750.000 per tahap, sementara penerima dengan komponen ibu hamil dan lansia mendapatkan Rp1.350.000 per tahap.
BPNT memberikan bantuan Rp200.000 per bulan per Keluarga Penerima Manfaat (KPM), atau Rp600.000 per tiga bulan.
Baik PKH maupun BPNT disalurkan melalui PT Pos Indonesia dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Cara Membedakan dan Mendapatkan Bansos
PKH memiliki persyaratan penerima yang lebih spesifik, berfokus pada keluarga miskin dengan komponen tertentu.
BPNT lebih luas jangkauannya, ditujukan untuk keluarga pra-sejahtera yang kesulitan pangan.
Informasi detail mengenai persyaratan dan cara pendaftaran dapat diakses melalui situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos).
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan penyaluran bansos tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi masyarakat untuk memahami perbedaan kedua program bansos ini dan mempersiapkan diri untuk mendapatkan bantuan jika memenuhi syarat.