Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengambil tindakan tegas terhadap permasalahan pelayanan Bank DKI. Ia mencopot Direktur IT, Amirul Wicaksono, menyusul keluhan nasabah terkait gangguan transaksi pada malam takbiran 30 Maret 2025.
Pencopotan Direktur IT Bank DKI dan Tuntutan Profesionalisme
Pramono Anung menyampaikan pencopotan Amirul Wicaksono dalam rapat internal dengan Direksi Bank DKI. Keputusan ini diambil sebagai respons atas gangguan layanan yang signifikan.
Gubernur menekankan perlunya pengelolaan Bank DKI yang lebih profesional. Ia menegaskan tidak akan mentolerir adanya titipan dalam penentuan direksi. “Bank ini tidak dikelola secara profesional. Enggak boleh lagi titipan dari siapapun untuk direksi Bank DKI,” tegas Pramono.
Langkah Hukum dan Investigasi Internal
Pramono menginstruksikan laporan ke Bareskrim Polri terkait masalah ini. Ia menduga adanya keterlibatan pihak internal Bank DKI dalam insiden tersebut.
Gubernur juga meminta agar jajaran Pemprov DKI Jakarta tidak ikut campur dalam proses investigasi. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan publik terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta.
Anjloknya Peringkat Jakarta dan Rencana Re-branding Bank DKI
Pramono menyoroti penurunan peringkat Jakarta dalam daftar kota global teratas, dari peringkat 74 ke 54. Salah satu faktor penyebabnya adalah masalah berulang di sektor perbankan.
Untuk mengatasi masalah ini, Pramono mengusulkan re-branding Bank DKI. Ia mempertimbangkan perubahan nama menjadi Bank Jakarta atau Bank Global untuk meningkatkan citra dan kepercayaan publik.
Target Perbaikan dan IPO Bank DKI
Gubernur menargetkan perbaikan layanan Bank DKI dalam waktu maksimal enam bulan. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
Pramono juga memiliki ambisi untuk membawa Bank DKI ke bursa saham (IPO). Ia melihat hal ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan transparansi dan pengelolaan Bank DKI.
Kesimpulan dan Harapan Ke Depan
Pencopotan Direktur IT Bank DKI menjadi langkah awal perbaikan tata kelola Bank DKI. Re-branding dan rencana IPO diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan publik terhadap bank milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ke depan, diharapkan layanan perbankan di Jakarta dapat berjalan optimal dan mendukung kemajuan kota.