Puluhan mantan karyawan CV Sentoso Seal di Surabaya melaporkan perusahaan tersebut ke Polda Jatim atas dugaan penipuan. Mereka mengaku ditipu setelah melamar pekerjaan melalui beberapa platform online dan akhirnya mengalami penahanan ijazah.
Para pelamar mengaku menemukan lowongan pekerjaan melalui tiga sumber berbeda: akun Facebook, Instagram, dan aplikasi Kita Lulus. Ketiga platform ini diduga terlibat dalam modus penipuan perekrutan.
Sumber Lowongan Kerja yang Diduga Menipu
Kuasa hukum para mantan karyawan, Edi Kuncoro Prayitno, mengungkapkan detail dari tiga sumber lowongan kerja yang dilaporkan.
Sumber pertama adalah akun Facebook bernama Diana Jan Hwa. Akun ini memposting lowongan pekerjaan, misalnya posisi sopir pada 16 Agustus 2022, dengan syarat pelamar menyerahkan ijazah asli atau uang tebusan sebesar Rp2 juta dan SKCK asli.
Sumber kedua adalah akun Instagram @loker_surabaya. Akun ini memasang lowongan pekerjaan untuk PT Winnar Inter Nusa, dengan posisi admin penjualan, sopir, dan staf gudang.
Sumber ketiga adalah aplikasi Kita Lulus. Aplikasi ini juga menawarkan lowongan admin penjualan atas nama PT Winnar Inter Nusa.
Modus Operandi Penipuan
Setelah melamar melalui salah satu sumber tersebut, para pelamar menerima pesan melalui nomor telepon 0813-3000-8056.
Mereka kemudian diarahkan untuk melakukan wawancara di sebuah lokasi di Margomulyo 44.
Diduga, perusahaan yang sebenarnya berada di balik lowongan pekerjaan ini adalah CV Sentoso Seal, yang menggunakan nama PT Winnar Inter Nusa sebagai kedok.
Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa CV Sentoso Seal melakukan tipu daya terhadap para pelamar kerja dengan memanfaatkan nama PT Winnar Inter Nusa.
Laporan Polisi dan Harapan Ke Depan
Sebanyak 44 mantan karyawan CV Sentoso Seal telah secara resmi melaporkan kasus ini ke Polda Jatim pada Selasa (22/4/2025).
Mereka melaporkan dugaan penipuan, penggelapan, dan penghilangan barang milik orang lain (ijazah).
Kuasa hukum berharap polisi segera menetapkan tersangka agar kasus ini dapat segera diselesaikan dan memberikan kepastian hukum bagi para korban.
Proses penetapan tersangka diharapkan dapat memberikan keadilan dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Kasus ini menjadi peringatan bagi pencari kerja untuk selalu berhati-hati dan teliti dalam mencari informasi lowongan pekerjaan agar terhindar dari praktik penipuan serupa.
Pentingnya verifikasi informasi lowongan kerja dari berbagai sumber dan menghindari perusahaan yang meminta biaya atau dokumen asli di awal proses perekrutan juga perlu digarisbawahi.
