Kebiasaan mematikan mesin mobil langsung setelah digunakan mungkin sudah menjadi rutinitas bagi sebagian besar pengemudi. Namun, hal ini perlu dipertimbangkan kembali, terutama bagi pemilik mobil diesel berteknologi turbo, seperti Toyota Fortuner.
Ternyata, mematikan mesin diesel turbo secara langsung setelah pemakaian dapat berdampak buruk pada komponen vital kendaraan. Proses pendinginan yang tidak sempurna dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin.
Bahaya Mematikan Mesin Diesel Turbo Secara Langsung
Kepala Bengkel Auto2000 Jatiasih, Wahono, menjelaskan bahwa mesin diesel turbo membutuhkan waktu untuk mendinginkan komponennya, terutama turbocharger. Mematikan mesin secara langsung saat turbo masih panas dapat menyebabkan retak pada komponen tersebut.
Suhu mesin yang tinggi saat dimatikan, tanpa kesempatan untuk menyamakan suhu dengan lingkungan, akan memberikan tekanan besar pada turbocharger. Kondisi ini dapat menyebabkan retakan, kerusakan bearing, dan pada akhirnya, kerusakan mesin yang lebih parah.
Proses Pendinginan Turbocharger yang Benar
Wahono menyarankan agar pemilik mobil diesel turbo, seperti Fortuner, membiarkan mesin menyala selama sekitar satu menit setelah pemakaian sebelum dimatikan. Hal ini memungkinkan turbocharger untuk mendingin secara bertahap.
Menunggu mesin hingga suhunya mendekati suhu ruang sebelum mematikan mesin sangat penting untuk mencegah kerusakan jangka panjang. Praktik ini akan memperpanjang usia pakai turbocharger dan mencegah biaya perbaikan yang mahal.
Dampak Kerusakan Turbocharger dan Solusi
Kerusakan pada turbocharger akibat pemakaian yang tidak tepat akan berdampak pada performa mesin secara keseluruhan. Retakan pada turbo dapat menyebabkan penurunan performa, kebocoran oli, dan bahkan kerusakan mesin yang lebih serius.
Biaya perbaikan turbocharger yang rusak cukup tinggi. Pencegahan dengan membiarkan mesin menyala sejenak setelah pemakaian jauh lebih ekonomis daripada menanggung biaya perbaikan yang mahal di kemudian hari.
Menggunakan Turbo Timer
Sebagai solusi alternatif, banyak pemilik mobil diesel turbo menggunakan turbo timer. Perangkat ini menjaga mesin tetap menyala untuk jangka waktu tertentu setelah kunci kontak dimatikan, memungkinkan turbocharger mendingin secara optimal.
Turbo timer bekerja dengan menjaga kunci kontak tetap aktif meskipun kunci sudah dicabut. Dengan bantuan kapasitor, mesin akan tetap menyala hingga suhu turbocharger turun, kemudian secara otomatis mati.
Kesimpulannya, memperhatikan proses pendinginan turbocharger pada mobil diesel turbo sangat penting untuk menjaga performa dan usia pakai mesin. Kebiasaan mematikan mesin langsung setelah penggunaan perlu diubah agar terhindar dari kerusakan dan biaya perbaikan yang mahal. Membiarkan mesin menyala selama satu menit atau menggunakan turbo timer adalah solusi yang efektif untuk mencegah masalah ini.