Rahasia Matcha Creamy: Cold Whisk, Tekstur Halus Sempurna

Redaksi

Minuman matcha semakin populer di seluruh dunia, mendorong munculnya banyak kafe yang menyajikannya. Teh hijau asal Jepang ini menawarkan manfaat kesehatan dan kandungan kafein, menjadi alternatif menarik bagi penikmat kopi.

Namun, meracik matcha tidak sesederhana menyeduh teh biasa. Ada berbagai teknik, dan salah satunya yang sedang tren adalah ‘cold whisk’, menjanjikan tekstur lebih halus dan creamy.

Mengenal Teknik Cold Whisk untuk Matcha

Secara harfiah, ‘cold whisk’ berarti mengocok bubuk matcha dengan suhu dingin. Umumnya, teknik ini menggunakan susu dingin sebagai media pengocok.

Hasilnya? Tekstur matcha yang lebih lembut dan pekat, cocok dinikmati hangat maupun dingin. Hal ini berbeda dengan metode menggunakan air hangat yang menghasilkan buih lebih tipis.

Susu dingin, terutama susu sapi tinggi lemak, membantu mengurangi rasa pahit matcha. Lemak alami dalam susu berperan dalam proses ini. Cold whisk juga diyakini memaksimalkan rasa umami dan manis alami matcha, terutama jika menggunakan matcha berkualitas tinggi.

Keunggulan lain cold whisk adalah mempertahankan kandungan antioksidan matcha karena tidak terpapar suhu panas. Ini menjadikannya metode yang lebih aman bagi kesehatan.

Langkah-langkah Meracik Matcha dengan Cold Whisk

Untuk mendapatkan tekstur matcha yang halus dan creamy dengan teknik cold whisk, ikuti langkah-langkah berikut.

  • Siapkan 2 sendok teh bubuk matcha (atau sesuai selera) dalam mangkuk.
  • Tambahkan 60-120 mililiter susu dingin ke dalam mangkuk.
  • Rendam chasen (pengaduk matcha) dalam air hangat agar lebih fleksibel.
  • Kocok matcha dengan chasen, gerakkan pergelangan tangan membentuk huruf W secara konstan tanpa menekan dasar wadah. Teknik 30-20-10 juga populer: 30 detik mengocok dekat dasar, 20 detik mengocok ringan, dan 10 detik mengocok perlahan di permukaan.
  • Setelah matcha tampak berkilau dan berbusa, tuang ke dalam gelas berisi susu dingin atau hangat (sesuai selera).

Perbedaan Cold Whisk dengan Metode Lain dan Tips Tambahan

Cold whisk menghasilkan tekstur yang berbeda dari metode menggunakan air hangat. Air hangat menghasilkan buih tipis, sementara cold whisk menghasilkan tekstur creamy yang lebih pekat.

Penggunaan susu dingin juga mempengaruhi rasa. Rasa pahit matcha cenderung berkurang karena adanya kandungan lemak alami dalam susu.

Selain teknik 30-20-10, eksperimen dengan gerakan pengocokan dan jumlah susu bisa dilakukan untuk mencapai tekstur dan rasa yang diinginkan. Kualitas matcha juga mempengaruhi hasil akhir.

Pastikan bubuk matcha yang digunakan berkualitas baik untuk mendapatkan hasil terbaik. Pilih matcha dengan aroma dan rasa yang kuat. Jangan terlalu menekan chasen saat mengocok, ini akan membantu mencegah terbentuknya gumpalan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menikmati matcha dengan tekstur halus dan creamy yang dihasilkan dari teknik cold whisk. Eksperimen dengan jumlah susu dan teknik pengocokan untuk menemukan preferensi rasa Anda sendiri. Selamat mencoba!

Also Read

Tags

Topreneur