Taiwan terkenal dengan pasar malamnya yang meriah dan menawarkan beragam kuliner lezat dengan harga terjangkau. Salah satu hidangan yang paling mencuri perhatian adalah nasi goreng dari penjual kaki lima yang sangat populer.
Pengalaman berwisata ke Taiwan tidak akan lengkap tanpa mencicipi kuliner di pasar malamnya. Setiap pasar malam selalu dipadati pengunjung yang ingin menikmati aneka jajanan.
Berbagai pilihan tersedia, mulai dari camilan ayam goreng tepung hingga bakpao yang menggugah selera. Namun, salah satu yang paling digemari adalah nasi goreng yang dibuat langsung dan dijual dengan harga murah.
Nasi Goreng Legendaris Pasar Malam Liuhe
Sebuah gerobak nasi goreng di Pasar Malam Liuhe, Kaoshiung, Taiwan, telah menjadi primadona. Kepopulerannya bahkan telah menarik perhatian banyak *food vlogger* dari berbagai negara, yang kemudian mengulasnya di media sosial.
Gerobak tersebut dikenal dengan nama Guangtou Laoban Chaofan. Setiap sore, mulai pukul lima, gerobak ini selalu dipenuhi antrean pembeli.
Ciri khasnya adalah sang koki yang mengenakan kaos merah, topi putih, dan berjenggot putih. Penampilannya yang unik menambah daya tarik tersendiri.
Rahasia Kelezatan Nasi Goreng Jumbo
Nasi goreng yang disajikan adalah nasi goreng ala Taiwan, atau yang juga dikenal sebagai nasi goreng Yangzhou. Proses memasaknya dilakukan di atas wajan datar seperti teppanyaki.
Dalam sekali masak, sang koki dapat menyiapkan 5-10 porsi sekaligus. Bahan-bahannya terbilang sederhana namun berkualitas.
Telur ayam dikocok hingga rata, kemudian ditumis bersama potongan daging babi dan daun bawang yang melimpah. Setelah itu, baru dicampur dengan nasi putih dan diberi bumbu, termasuk minyak wijen dan kecap asin.
Porsinya yang besar membuat hidangan ini disebut “Jumbo Fried Rice”. Harganya pun sangat terjangkau, yaitu NT$ 60 atau sekitar Rp 30.000.
Para pengunjung pasar malam Liuhe menganggap nasi goreng ini sebagai menu wajib coba. Rasa yang lezat membuat hidangan ini selalu laris manis.
Respon Positif Netizen dan Pengalaman Pengunjung
Di media sosial, banyak netizen yang tergoda dan ingin mencicipi nasi goreng legendaris ini. Komentar positif bermunculan di berbagai platform.
Salah satu netizen berkomentar, “Nah, ini baru penjual makanan kaki lima yang bersih dan makanannya tampak sangat enak,” tulis akun @_xi***.
Netizen lain bercanda, “Saya langsung percaya kalau makanan yang dibuat penjual ini enak. Soalnya dari perut buncitnya sudah ketahuan dia pintar masak,” tulis akun @luck**.
Seorang netizen asal Jepang, @___mx***, memberikan saran, “Ooh! Saya sudah pernah makan di sini pas bulan Januari lalu. Jujur, nasi gorengnya memang sangat enak. Tapi penjual ini tidak pakai tambahan garam, jadi menurut saya kita harus bawa garam sendiri kalau mau lebih asin.”
Banyak pengunjung juga menyebutkan bahwa gerai nasi goreng ini selalu ramai dan antriannya bisa mencapai berjam-jam. Mayoritas pengunjungnya adalah wisatawan asal Jepang.
Popularitas Guangtou Laoban Chaofan membuktikan bahwa kuliner sederhana pun dapat memikat hati dan perut banyak orang. Keunikan rasa dan keramahan penjualnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner di Taiwan.
Keberhasilan Guangtou Laoban Chaofan juga menginspirasi para pelaku usaha kuliner untuk tetap berinovasi dan menjaga kualitas produknya agar selalu diminati konsumen.