Membaca label kemasan makanan dan minuman merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan. Sebelum membeli, luangkan waktu sejenak untuk memahami informasi nilai gizi yang tertera. Hal ini akan membantu Anda membuat pilihan yang lebih sehat dan bijak.
Empat informasi utama yang perlu diperhatikan adalah jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian (dalam kalori), zat gizi makro (lemak, lemak jenuh, protein, karbohidrat, dan gula), serta persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG) per sajian. Persentase AKG menunjukkan seberapa besar kontribusi satu sajian terhadap kebutuhan gizi harian Anda.
Banyak orang masih belum memahami pentingnya membaca label kemasan secara teliti, terutama terkait kandungan gula, garam, dan lemak. Padahal, informasi ini sangat krusial dalam mencegah konsumsi berlebihan yang berisiko terhadap kesehatan.
Setelah memahami informasi nilai gizi, Anda perlu mempertimbangkan total asupan energi yang Anda peroleh dari produk tersebut. Bandingkan dengan kebutuhan energi harian Anda untuk memastikan konsumsi Anda tetap seimbang.
Memahami Angka Kecukupan Gizi (AKG)
AKG merupakan pedoman untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Persentase AKG pada label menunjukkan seberapa besar proporsi nutrisi dalam satu sajian terhadap kebutuhan harian Anda. Sebagai contoh, jika suatu produk menunjukkan 20% AKG untuk lemak, berarti satu sajian produk tersebut menyumbang 20% dari total asupan lemak yang direkomendasikan per hari.
Perhatikan juga nilai AKG untuk gula, garam, dan lemak jenuh. Konsumsi berlebihan zat-zat ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
Rekomendasi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak
Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan konsumsi gula maksimal 50 gram (4 sendok makan) per hari, garam maksimal 5 gram (1 sendok teh) per hari, dan lemak maksimal 67 gram (5 sendok makan) per hari. Batasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula, garam, dan lemak. Pilihlah alternatif yang lebih sehat.
Perlu diingat bahwa rekomendasi ini merupakan angka rata-rata. Kebutuhan individu bisa berbeda tergantung usia, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan panduan yang lebih personal.
Logo “Pilihan Lebih Sehat”
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan logo “Pilihan Lebih Sehat” untuk produk makanan kemasan yang memenuhi kriteria profil gizi tertentu. Namun, pencantuman logo ini masih bersifat sukarela, sehingga belum semua produk mencantumkannya.
Keberadaan logo ini dapat membantu Anda dalam memilih produk yang lebih sehat, tetapi bukan satu-satunya acuan. Tetaplah teliti dalam membaca informasi nilai gizi pada label kemasan.
Pencegahan Obesitas dan Pola Hidup Sehat
Obesitas merupakan masalah kesehatan serius yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Literasi gizi, yaitu pemahaman tentang nilai gizi makanan, merupakan langkah awal yang penting dalam mencegah obesitas.
Selain membaca label kemasan, terapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL), olahraga teratur, istirahat cukup, dan manajemen stres yang baik. Konsep CERDIK (Cek kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, Kelola stres) dapat menjadi panduan yang bermanfaat.
Mulailah menerapkan pola hidup sehat sejak dini. Ajarkan anggota keluarga untuk memahami pentingnya membaca label kemasan dan memilih makanan yang sehat. Dengan demikian, kita dapat mencegah obesitas dan menjalani hidup yang lebih sehat.
Kesimpulan
Membaca label kemasan merupakan langkah sederhana namun efektif dalam menjaga kesehatan. Dengan memahami informasi nilai gizi dan menerapkan pola hidup sehat, kita dapat mencegah berbagai penyakit kronis, termasuk obesitas, dan menjalani kehidupan yang lebih berkualitas.