Xiaomi resmi meluncurkan Redmi A5 di Indonesia, sebuah ponsel entry-level dengan harga terjangkau namun menawarkan spesifikasi yang cukup mengesankan. Peluncuran ini menandai debut global Redmi A5, menunjukkan komitmen Xiaomi untuk menyediakan akses teknologi berkualitas bagi lebih banyak orang. Ponsel ini diluncurkan bersamaan dengan tablet Redmi Pad SE 8.7.
Andi Renreng, Marketing Director Xiaomi Indonesia, menyatakan bahwa Redmi A5 dirancang untuk meningkatkan pengalaman digital bagi masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan strategi Xiaomi dalam menghadirkan inovasi teknologi yang dapat diakses oleh berbagai kalangan.
Salah satu fitur unggulan Redmi A5 adalah refresh rate layar 120Hz. Fitur ini biasanya ditemukan pada ponsel kelas menengah ke atas, dan memberikan pengalaman visual yang lebih halus dan responsif saat menggulir layar atau memainkan game. Ini menjadikannya keunggulan kompetitif di kelas entry-level.
Kebanyakan ponsel entry-level di bawah Rp 3 juta hanya menawarkan refresh rate 60Hz. Keunggulan Redmi A5 pada aspek ini menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan pengalaman visual yang lebih baik tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi.
Selain layar 120Hz, Redmi A5 juga dibekali kamera belakang beresolusi 32MP. Meskipun lebih rendah dari Redmi A4 (50MP), kamera Redmi A5 dilengkapi dengan fitur night mode berbasis AI yang menjanjikan hasil foto yang tajam dan jernih, bahkan dalam kondisi cahaya rendah. Hal ini tetap menjadi nilai tambah yang signifikan.
Kamera depan Redmi A5 memiliki resolusi 8MP, peningkatan dari pendahulunya. Fitur ini menunjukkan peningkatan kualitas kamera secara keseluruhan pada seri A terbaru Xiaomi. Kombinasi kamera depan dan belakang yang mumpuni menjadikan Redmi A5 ideal untuk berbagai kebutuhan fotografi.
Redmi A5 memiliki layar 6,88 inci dengan resolusi 1640 x 720 piksel, kerapatan piksel 260 ppi, dan kecerahan 450 nits. Layar ini memberikan tampilan yang cukup tajam dan nyaman untuk dilihat, meskipun bukan yang paling tinggi di kelasnya. Kecerahannya juga cukup baik untuk penggunaan di luar ruangan.
Perangkat ini ditenagai oleh prosesor Unisoc T7250 (12nm) dengan clockspeed hingga 1,8 GHz. Meskipun bukan prosesor kelas atas, kinerja Unisoc T7250 cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari seperti browsing, media sosial, dan aplikasi ringan lainnya. Kombinasi dengan RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB memastikan performa yang lancar.
Baterai berkapasitas 5200mAh memberikan daya tahan yang cukup lama untuk penggunaan sehari-hari. Namun, pengisian daya hanya mendukung fast charging 15 watt, yang mungkin membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk pengisian penuh dibandingkan dengan teknologi pengisian cepat yang lebih tinggi.
Fitur tambahan yang melengkapi Redmi A5 antara lain pemindai sidik jari, face unlock, WiFi, dan radio FM. Fitur-fitur ini menambah kenyamanan dan fungsionalitas ponsel ini. Dimensi ponsel adalah 171.1 x 77.8 x 8.26 mm dengan berat 193 gram, cukup nyaman digenggam.
Sistem operasi yang digunakan Redmi A5 belum diungkapkan secara resmi, tetapi dapat diperkirakan menggunakan Android dengan antarmuka MIUI milik Xiaomi. Informasi lebih rinci akan tersedia setelah peluncuran resmi.
Spesifikasi Xiaomi Redmi A5
Berikut ringkasan spesifikasi Redmi A5:
- Layar: 6,88 inci, 1640 x 720 piksel, 260 ppi, 120Hz, 450 nits
- Prosesor: Unisoc T7250 (12nm, 1.8 GHz)
- RAM: 8GB
- Penyimpanan: 128GB
- Kamera Belakang: 32MP (f/2.0)
- Kamera Depan: 8MP (f/2.0)
- Baterai: 5200mAh, 15W fast charging
- Fitur: Pemindai sidik jari, face unlock, WiFi, Radio FM
Harga dan Ketersediaan
Redmi A5 dibanderol dengan harga Rp 1.199.000 untuk varian 8/128GB. Ponsel ini tersedia dalam tiga pilihan warna: Midnight Black, Sandy Gold, dan Lake Green. Penjualan resmi dimulai pada 25 Maret 2025 melalui toko resmi Xiaomi, baik online maupun offline, serta toko ritel dan marketplace rekanan.
Secara keseluruhan, Redmi A5 menawarkan paket yang menarik untuk kelas entry-level. Kombinasi harga terjangkau dengan fitur-fitur unggulan seperti layar 120Hz dan kamera 32MP menjadikannya pilihan yang kompetitif di pasar. Namun, kecepatan pengisian daya yang relatif rendah menjadi pertimbangan tersendiri.