Semur, atau stew, merupakan teknik memasak yang melibatkan perebusan bahan makanan secara perlahan dalam waktu lama. Proses ini menghasilkan hidangan yang kaya rasa dan tekstur lembut, digemari di berbagai penjuru dunia.
Keunikan semur terletak pada variasi tak terhingga yang dihasilkan. Setiap negara memiliki interpretasinya sendiri, mencerminkan kekayaan budaya dan cita rasa lokal yang khas.
Baru-baru ini, TasteAtlas, situs kuliner terkemuka dunia, mengumumkan daftar “Best Rated Stews in the World 2025”. Indonesia berhasil masuk daftar bergengsi ini dengan dua wakilnya: rendang dan gulai.
Stew Terbaik Dunia Versi TasteAtlas 2025: Perpaduan Rasa dan Budaya
Daftar “Best Rated Stews in the World 2025” oleh TasteAtlas menampilkan beragam semur dari berbagai negara. Daftar ini mencerminkan keragaman kuliner global dan kekayaan rempah-rempah dari berbagai belahan dunia.
Keberagaman bahan dan teknik memasak menghasilkan cita rasa unik pada setiap hidangan. Berikut beberapa semur terbaik dunia versi TasteAtlas yang patut dicoba.
Ragam Semur dari Asia Tenggara Hingga Eropa
Asia Tenggara mendominasi daftar dengan beberapa jenis kari. Kari ayam dari Malaysia, kari phanaeng dari Thailand, dan rendang serta gulai dari Indonesia menampilkan kekayaan rempah dan teknik memasak khas.
Sementara itu, daerah lain seperti Armenia, India, Jepang, dan Turki juga memiliki semur andalan. Keberagaman ini membuktikan bahwa semur bukan hanya sekadar teknik memasak, tetapi juga cerminan budaya yang kaya.
1. Kari Ayam (Malaysia): Perpaduan Rempah yang Sempurna
Kari ayam Malaysia merupakan hidangan kaya rempah. Kombinasi ayam, bawang bombay, bawang putih, jahe, mentega ghee, tomat, santan, dan aneka rempah menciptakan cita rasa yang unik.
Rempah-rempah seperti adas manis, kayu manis, daun kari, daun pandan, serai, cabai, jintan, kunyit, dan adas memberikan aroma dan rasa yang khas. Sajian ini umumnya disajikan dalam wadah tanah liat.
2. Kari Phanaeng (Thailand): Gurih Manis yang Menggoda
Kari phanaeng Thailand terkenal dengan teksturnya yang kental dan rasa manis gurih. Daging, biasanya sapi, ayam, bebek, atau babi, dimasak dengan santan, pasta kari panang, daun jeruk purut, saus ikan, dan gula aren.
Keunikan kari phanaeng terletak pada paduan rasa manis dan asin yang seimbang. Secara tradisional, hidangan ini disajikan tanpa tambahan sayuran.
3. Dzhash (Armenia): Sup Beraroma Rempah
Dzhash, semur khas Armenia, merupakan sup berbahan dasar tomat. Daging, kacang-kacangan, dan sayuran menjadi pelengkap, dibumbui dengan berbagai rempah-rempah.
Tradisi memasak dzhash di dalam oven tanah liat bawah tanah memberikan aroma dan rasa khas. Beberapa variasi dzhash bahkan populer di Turki.
4. Murgh Makhani (India): Ayam Mentega yang Legendaris
Murgh makhani atau ayam mentega dari Delhi, India, telah populer sejak tahun 1950-an. Kreasinya oleh Kundan Lal Gujral di restoran Moti Mahal menjadikan hidangan ini terkenal di dunia.
Kombinasi daging panggang, rempah-rempah, krim, tomat, dan mentega menghasilkan cita rasa yang kaya. Sajian ini paling nikmat disandingkan dengan roti naan.
5. Kare (Jepang): Kari yang Lebih Manis
Kare, kari khas Jepang, merupakan hidangan populer di negara tersebut. Awalnya, kare merupakan hidangan mewah yang hanya dinikmati kalangan atas.
Dibandingkan kari India, kare Jepang cenderung lebih manis dan warnanya lebih gelap serta kental karena penambahan tepung. Ada tiga versi utama: kare raisu, kare udon, dan kare pan.
6. Rendang (Sumatra Barat): Legenda Kuliner Indonesia
Rendang, hidangan daging khas Minangkabau, Sumatra Barat, terkenal dengan proses memasak yang lama dan rasa pedasnya. Banyak rempah dan waktu memasak yang panjang bermula dari kebutuhan mengawetkan daging.
Proses pengawetan ini penting bagi pedagang Minangkabau yang melakukan perjalanan jauh. Rendang sering dibandingkan dengan kari India karena kekentalannya dan cita rasa uniknya.
7. Kari Massaman (Thailand): Kari yang Lembut dan Unik
Kari massaman, salah satu jenis kari Thailand, dikenal sebagai yang paling lembut, manis, dan unik. Santan kental, daging, kentang, dan pasta kari berbahan rempah-rempah panggang menjadi bahan utamanya.
Proses memasak yang lama memungkinkan penggunaan potongan daging yang lebih tebal. Rempah-rempah kering seperti jintan, ketumbar, cengkih, kayu manis, dan merica, serta bahan segar lainnya, memberikan rasa khas.
8. Keema (India): Stew Daging Cincang yang Lezat
Keema, semur khas India, biasanya disajikan sebagai kari. Daging domba atau ayam cincang, kacang polong hijau, pasta jahe bawang putih, cabai, bawang bombay, ghee, dan rempah-rempah garam masala menjadi bahan utamanya.
Keema sering disajikan sebagai hidangan utama dengan roti naan atau roti pipih lainnya. Keema juga bisa menjadi isian samosa dan paratha.
9. Hunkar Begendi (Turki): Semur Domba yang Mewah
Hunkar begendi, hidangan tradisional Turki, terdiri dari semur daging domba yang disajikan di atas bubur terung panggang yang lembut.
Bubur terung sering dikentalkan dengan susu dan keju, dan terkadang diberi saus tomat atau peterseli cincang. Hidangan ini dipercaya berasal dari Istanbul.
10. Gulai (Sumatra): Kari Khas Indonesia
Gulai, hidangan pedas khas Indonesia, menyerupai sup kental. Berbagai jenis daging, jeroan, seafood, atau sayuran bisa menjadi bahan utamanya.
Santan dan rempah-rempah menciptakan kuah kental yang lezat. Gulai, yang berasal dari Sumatra, kini dinikmati banyak orang di Indonesia.
Daftar stew terbaik dunia versi TasteAtlas 2025 menunjukkan keberagaman kuliner global. Rendang dan gulai, sebagai perwakilan Indonesia, mendapatkan tempat terhormat dalam daftar ini, menunjukkan kekayaan kuliner Nusantara di mata dunia.