Drama Pilgub Jakarta 2024 semakin panas. Bukan karena banyaknya calon, melainkan karena munculnya tanda-tanda permainan kotor yang diduga dilakukan oleh penguasa. Hal ini diungkapkan oleh sastrawan ternama, Goenawan Mohamad, melalui akun X-nya, @gm_gm.
Goenawan menilai upaya pembredelan demokrasi semakin nyata dengan munculnya bakal calon "boneka" di jalur perseorangan dan rencana memasangkan Kaesang sebagai wakil Ridwan Kamil.
"Siapa pasangan Ridwan Kamil dalam pilkada Jakarta 2024? Jika itu Kaesang, sebagai wakil gubernur, bisa diduga RK akan segera digantikan jika ia menang," tulis Goenawan.
"Dan ia akan menang kalau saingannya adalah tong kosong yang pura-pura berisi. Permainan kotor ini akan merusak proses demokrasi dan rasa keadilan," sambungnya.
Cuitan Goenawan ini langsung menuai banyak komentar dari warganet. Sebagian besar warganet sepakat dengan penilaian Goenawan, dan menilai bahwa upaya dinasti untuk mempermainkan demokrasi semakin licik.
"Cara mudahnya kan, RK diangkat menteri, wakilnya naik jadi Gub. Kalau wakilnya beneran Kaesang, ya udah berarti Jakarta akan diurus sama kakak beradik dari dinasti Pak Jokowi. Semoga aja bisa membuat Jakarta dan sekitarnya lebih baik," tulis seorang warganet.
"Mungkin @ridwankamil pun gak pingin berkompetisi di pilgub dengan cara ini, cara-cara menjijikkan, menghina demokrasi yang beradab. Dan lagi-lagi kita tidak bisa berharap dengan @KPU_ID @kpudki bawaslu_RI@BAWASLUDKI_JKT @BawasluDKIJakar menyedihkan demokrasi era rezim ini," tambah warganet lainnya.
"Apa kehormatan RK bila untuk menang diaturkan secara licik dan tak bermoral seperti ini," kritik warganet lainnya.
Pernyataan Goenawan Mohamad ini tentu saja mengundang banyak pertanyaan. Apakah rencana memasangkan Kaesang sebagai wakil Ridwan Kamil benar-benar akan terjadi? Dan bagaimana dampaknya bagi demokrasi dan keadilan di Indonesia?
